Sampoerna Belum Berminat Produksi Rokok Elektrik

By Bayu Nugroho | News | Jumat, 1 Februari 2019

Rokok elektrik semakin populer di pasaran, terlebih produk ini sudah legal di Indonesia. Meski harga e-liquid semakin mahal, karena kebijakan pita cukai 57 persen tak membuat vaper Indonesia ragu untuk membelinya. Namun yang mengherankan kenapa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) masih enggan untuk masuk ke bisnis ini?

Jika kita melihat dari induk perusahaan ini, ternyata Sampoerna masih dalam anak perusahaan Philip Morris International (PMI) yang dikenal dengan produk heat-not-burn (HNB) bernama iQOS. Pasar iQOS sudah memasuki kawasan Asia, Australia (Selandia Baru), Uni Eropa, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, serta Amerika Latin dan Kanada.

Tribunnews
Salah satu alasan mengapa Sampoerna belum berkeinginan masuk ke pasar rokok elektrik, karena mereka sudah menguasai pasar rokok konvensional di Indonesia.

“Kami memahami bahwa setiap pasar memiliki keunikan tersendiri sehingga saat ini Sampoerna tidak memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan iQOS di Indonesia,” ungkap Nazyra Octora, Manager External Communication HMSP.

Walau PMI mulai beralih ke produk rokok elektrik, nyatanya Sampoerna masih enggan untuk mengikuti. Hal ini dikarenakan produk rokok konvensional dari Sampoerna sudah menjadi konsumsi rutin para perokok dewasa di Indonesia dan perusahaan ini akan berkomitmen terus memproduksi produk tembakau berkualitas.

(Via Kontan)

Comments

Comments are closed.