Saham rokok elektrik yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong anjlok pada sesi sore hari Rabu (26/5), menyusul adanya peringatan resmi bahwa rokok elektrik dapat merusak kesehatan konsumen. Smoore International yang berbasis di Shenzhen, produsen perangkat vaping terbesar di dunia, melihat sahamnya merosot hampir 20 persen di bursa menjelang akhir sesi sore, sebelum berakhir turun 17,1 persen.
Sebagai perbandingan, indeks acuan Hang Seng naik 0,88 persen. China Boton Group, produsen industri rokok elektrik yang juga berbasis di Shenzhen, kehilangan 17,94 persen dalam perdagangan Hong Kong, sementara Huabao International Holdings yang berbasis di Hong Kong merosot 7,69 persen.
Populasi perokok di China telah mencapai 300 juta, dengan tingkat merokok mulai usia 15 tahun ke atas mencapai 26,6 persen dan persentase perokok pria mencapai 50,5 persen, menurut laporan tersebut. Rokok merenggut nyawa lebih dari 1 juta orang di negara itu per tahun. Jumlah tahunan diperkirakan akan meningkat 2 juta perokok baru pada tahun 2030 dan kemudian menjadi 3 juta perokok baru pada tahun 2050, dengan asumsi tidak ada tindakan yang efektif.
Pada tahun 2016, dalam laporan “Nicotine without smoke: Tobacco harm reduction” yang berjumlah 200 halaman mendukung rokok elektrik sebagai alat untuk berhenti merokok dan menghancurkan beberapa mitos vaping yang pernah dirilis oleh salah satu organisasi medis paling bergengsi di dunia. Royal College of Physicians (RCP), lembaga medis paling dihormati di Inggris, menyimpulkan rokok elektrik 95 persen lebih aman daripada rokok tembakau dan kemungkinan besar sangat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Beberapa penelitian lain menemukan kesimpulan serupa selama lima tahun terakhir sejak penelitian RCP dipublikasikan. WHO telah lama menolak untuk melihat rokok elektrik sebagai produk pengurangan dampak buruk.
Meskipun demikian, BYD Electronic yang diperdagangkan di Hong Kong masih mengalami kenaikan besar-besaran pada jam terakhir perdagangan, melonjak sebanyak 22,91 persen sebelum berakhir 11,73 persen. Perusahaan induknya BYD ditutup naik 2,39 persen di pasar Hong Kong, sementara turun tipis 0,2 persen di Shenzhen.
Comments