Saham 22nd Century Group Naik Menyusul Peraturan Baru Pemerintah AS

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 22 April 2021

Saham di perusahaan tembakau besar anjlok pada hari Selasa (20/4), menyusul laporan bahwa pemerintah AS hanya mengizinkan rokok dengan tingkat nikotin rendah yang tidak menimbulkan kecanduan.

Altria Group turun 6,9 persen, kehilangan lebih dari USD 11 miliar (Rp 159 triliun) nilai pasar sejak Jumat (16/4). British American Tobacco (BAT) turun 8,3 persen di London. Analis memperkirakan BAT memperoleh sepertiga dari pendapatannya dari rokok mentol miliknya Newport. Di Asia, saham Japan Tobacco turun 2 persen. Saham Philip Morris International turun lebih dari 1 persen.

Newsguru.news
Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan peraturan baru. Biden berencana akan yang mewajibkan perusahaan tembakau untuk mengurangi kadar nikotin dalam rokok yang dijual di AS, ke titik dimana produk tersebut tidak lagi membuat ketagihan.

Sementara perusahaan tembakau besar terpukul di pasar saham setelah berita tersebut, saham di 22nd Century Group justru melonjak. Perusahaan tersebut secara genetik memodifikasi tanaman tembakau agar mengandung lebih sedikit nikotin, memberikan produk rokok alternatif dengan rendah nikotin.

22nd Century Group telah mempertaruhkan reputasinya untuk meyakinkan FDA, agar menyetujui untuk penjualan rokok tembakau dengan kandungan rendah nikotin. Dalam catatan persnya, perusahaan tersebut menyatakan siap melisensikan teknologi tembakau yang bisa mengurangi kandungan nikotin untuk semua produsen rokok.

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.