CEO JUUL Labs, K.C. Crosthwaite telah merombak jajaran eksekutif perusahaan. Beberapa eksekutif top sebelumnya telah meninggalkan perusahaan, termasuk Chief Administrative Officer Ashley Gould dan Chief Financial Officer Tim Danaher, Chief Marketing Officer Craig Brommers, dan senior vice president of advanced technologies David Foster.
“Kita tidak akan berada di tempat saat ini tanpa upaya luar biasa dari beberapa individu yang telah mengundurkan diri dari perusahaan. Saya ingin secara khusus berterima kasih kepada mereka,” kata Crosthwaite.
Sebagai gantinya, JUUL menunjuk Guy Cartwright sebagai CFO baru. Cartwright sebelumnya telah bergabung dengan perusahaan pada bulan Juli sebagai petugas transformasi dan operasi.
“Selama 3 bulan terakhir, Guy telah berperan dalam membantu kami menentukan prioritas keuangan kami dan mengidentifikasi peluang untuk efisiensi,” kata juru bicara JUUL dalam pernyataan yang dikutip CNBC.
Terkait pengganti posisi Gould dan Foster, JUUL nampaknya tak mau terburu-buru. Co-founder James Monsees dan Adam Bowen, yang sebelumnya masing-masing memegang jabatan chief product officer dan chief technology officer, dikabarkan akan memberi nasihat terkait kandidat terbaik kepada Crosthwaite.
Sebelumnya, dikabarkan JUUL siap memangkas sekitar 500 pekerja, atau sekitar 10 persen hingga 15 persen dari total karyawan, pada akhir tahun. Sekadar informasi, perusahaan asal San Francisco, Amerika Serikat itu memiliki sekitar 4.100 karyawan.

Casey Templeton Photography Inc. 2018
Chief Executive Officer (CEO) JUUL Labs yang baru, K.C. Crosthwaite.
“Reorganisasi ini akan membantu JUUL Labs fokus pada pengurangan pengguna di bawah umur (underage user), investasi dalam penelitian ilmiah, dan menciptakan teknologi baru sambil mendapatkan lisensi untuk beroperasi di AS dan di seluruh dunia,” kata Crosthwaite.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai eksekutif di Altria ini sebelumnya menggantikan Kevin Burns, CEO yang berhasil membuat perusahaan meraih kesepakatan investasi dari Altria. Perusahaan tembakau itu menginvestasikan USD 12,8 miliar di Juul pada bulan Desember lalu.
Kesepakatan itu membuat nilai perusahaan JUUL melonjak hingga sekitar USD 38 miliar. Sayang, nilai itu dikabarkan telah menyusut hingga menjadi tinggal sekira USD 24 miliar lantaran tekanan keras terhadap perusahaan, yang disebabkan maraknya penggunaan produk di kalangan remaja dan kaum muda.
Crosthwaite diharapkan mampu menaikkan kembali pamor JUUL. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan telah menangguhkan semua iklan produk di AS dan berhenti menjual produk aroma manis seperti mangga dan buah. Juul juga mengatakan tidak akan melobi administrasi Trump pada kebijakan aroma yang sedang disiapkan.
Menurut pemberitaan yang beredar, Crosthwaite akan mengajak mantan rekannya di Altria Joe Murillo, untuk memimpin upaya regulasi Juul. Murillo akan fokus pada persiapan dan pengajuan aplikasi JUUL ke Food and Drug Administration (FDA) supaya bisa terus menjual produknya di AS. FDA sebelumnya meminta semua perusahaan rokok elektrik menyerahkan tinjauan produk pada Mei 2020.
(Via CNBC)
Comments