Rokok Elektrik Sebabkan Anjloknya Penjualan Rokok di Jepang

By Vape Magz | News | Selasa, 14 September 2021

Penggunaan rokok elektrik di Jepang sebagai bentuk metode alternatif untuk mengurangi jumlah perokok konvensional sedari tahun 2014 telah membuahkan hasil. Sejak saat itu, rokok elektrik berhasil menurunkan tingkat merokok warga lokal hampir sepertiga dari jumlah total keeseluruhan dalam rentang tiga hingga empat tahun.

Wakil direktur Rumah Sakit Universal AOI di Kawasaki, Kumamaru Hiroya, mengatakan, terapi penggantian nikotin (Nicotine Replacement Therapies) seperti patch nikotin belum memberikan hasil yang diinginkan. Namun, sejak rokok elektrik diluncurkan di Jepang, tingkat merokok mulai turun secara substansial.

“Meskipun ada bukti yang beragam, data dari Survei Kesehatan Nasional 2019 menunjukkan bahwa 76% konsumen yang menggunakan produk rokok elektrik melakukannya secara eksklusif.” kata Hiroya saat webinar baru-baru ini, dikutip dari vapingpost.com, Selasa (14/9/2021).

“Kesimpulannya, setelah terapi dari berbagai metode dicoba, dan tidak terlalu sukses, sejak tahun 2014, rokok elektrik telah diluncurkan secara resmi di Jepang dan produk ini telah menembus 25% (dari total populasi perokok) dan berhasil mengurangi persentase orang merokok di Jepang sejauh ini sebesar 30% dalam tiga hingga empat tahun,” lanjutnya.

Ilustrasi pengguna rokok elektrik di Jepang. (Foto: Bloomberg).

Senada dengan Hiroya, sebuah jurnal ilmiah yang dirilis baru-baru ini oleh Frost & Sullivan yang bekerja sama dengan perusahaan tembakau, Philip Morris International (PMI) berjudul, “Pengurangan Bahaya Tembakau dan Produk Nikotin dan Tembakau: Bukti dari Pasar Jepang,” telah menemukan fakta bahwa masuknya rokok elektrik telah menyebabkan penurunan penjualan rokok sebesar 34%.

Frost & Sulivan sendiri merupakan sebuah perusahaan konsultan bisnis asal Amerika Serikat yang menawarkan riset dan analisis pasar, konsultasi strategi pertumbuhan, dan pelatihan perusahaan.

Ketersediaan rokok elektrik di Jepang dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam penjualan rokok konvensional.

Meskipun ada bukti yang beragam, data dari Survei Kesehatan Nasional 2019 menunjukkan bahwa 76% konsumen menggunakan rokok eleketrik secara eksklusif. Meskipun, 24% diantaranya masih mengkonsumi rokok konvensional secara berbarengan dengan rokok elektrik.

“Pemerintah Jepang membedakan rokok elektrik dari rokok konvensional dalam peraturan seperti perpajakan, peringatan kesehatan dan pembatasan penggunaan dalam ruangan. Produk rokok elektrik pada umumnya menerima peraturan yang tak terlalu ketat daripada rokok konvensional,” kata Consulting Director, Healthcare, Frost & Sullivan. Mark Dougan.

 

 

 

Comments

Comments are closed.