Rokok Elektrik Menjadi Alat Bantu Berhenti Merokok Paling Populer di Inggris

By Vapemagz | News | Selasa, 9 Oktober 2018

Laporan dari Public Health of England (PHE) akhir September lalu menunjukkan bahwa rokok elektrik adalah alat bantu berhenti merokok paling populer di Inggris. PHE mengatakan rokok elektrik meningkatkan kemungkinan sukses berhenti merokok sekitar 50 persen dan mengurangi risiko kesehatan setidaknya 95%.

Menurut PHE, saat ini sekitar 2,5 juta orang menggunakan rokok elektrik di Inggris. Sekitar 51 persen atau hampir 1,3 juta pengguna telah berhenti merokok sepenuhnya. Setengah dari vapers yang masih merokok mengatakan mereka menggunakan rokok elektrik dalam upaya untuk berhenti.

“Ada bukti yang menunjukkan bahwa rokok elektrik membantu ribuan perokok di Inggris untuk berhenti. Bukti yang tersedia dari uji coba penelitian menunjukkan bahwa keefektifannya secara luas mirip dengan obat berhenti merokok yang diresepkan dan lebih baik daripada NRT (nicotine replacement therapy) jika ini digunakan tanpa dukungan profesional. Rokok elektrik sangat efektif bila dikombinasikan dengan bantuan ahli dari layanan berhenti merokok setempat,” tulis PHE dalam kesimpulannya.

PHE/gov.uk
Hasil penelitian dari Public Health of England (PHE).

PHE juga membongkar enam mitos seputar rokok elektrik, termasuk ketakutan bahwa rokok elektrik menyebabkan kerusakan paru-paru, lebih berbahaya karena mengandung lebih banyak nikotin, serta paparan berbahaya dari uap rokok elektrik. PHE mengkhawatirkan kesalahpahaman tentang vaping dapat membuat perokok enggan beralih.

Menurut para ahli, laporan dari PHE ini menunjukkan sudut pandang yang berbeda dari cara Inggris memandang rokok elektrik dengan cara pandang Amerika Serikat melihat produk tersebut. Di AS, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (US Food and Drug Administration atau FDA) justru mengancam akan menindak rokok elektrik dengan alasan mencegah vaping digunakan anak-anak di bawah umur.

Padahal, survei dari kedua negara menemukan pola yang sama, yakni tingkat merokok di kalangan anak muda terus menurun setelah meningkatnya kepopuleran rokok elektrik. Sebagai perbandingan, menurut survei tahun 2016, terdapat sekitar 2,6 juta vapers di Amerika Serikat dan mereka adalah mantan perokok.

Jumlah vapers tersebut hampir sama banyak dengan jumlah vapers di Inggris. Padahal, AS memiliki populasi enam kali lebih besar dari Inggris. Para ahli menilai AS masih jauh tertinggal ketimbang Inggris dalam hal mengambil manfaat dari alternatif pengurangan bahaya dari rokok elektrik.

(Via Reason Magazine)

Comments

Comments are closed.