RLX Technology Tengah Mengumpulkan 1,17 Miliar Dollar Dari Penawaran IPO

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 21 Januari 2021

RLX Technology ingin mengumpulkan USD 1,17 miliar (Rp 16,4 triliun) dari Initial Public Offering (IPO) AS. Perusahaan vape asal China, yang dikenal dengan perangkat bermerek RELX, sebelumnya menganggap Hong Kong sebagai tujuan utamanya, tetapi akhirnya memilih AS.

Didirikan pada tahun 2018, RLX Technology merupakan produsen rokok elektrik terbesar di China. Industri vaping telah berkembang pesat di China, walaupun negara ini melarang penjualan rokok elektrik secara online lebih dari setahun yang lalu.

RLX Technology mengatakan berencana untuk mengajukan Premarket Tobacco Product Application (PMTA) ke Food and Drug Administration (FDA) AS untuk bisa secara legal menjual produknya di pasar vape terbesar di dunia.

VAPE HK
China adalah pasar vaping potensial terbesar di dunia, dengan perkiraan 286,7 juta perokok dewasa pada 2019. Tetapi produk vaping hanya memiliki tingkat penetrasi 1,2 persen, dibandingkan dengan AS yang sudah mencapai 32,4 persen.

Pendapatan RLX meningkat menjadi CNY 2,2 miliar (Rp 4,7 triliun) dalam sembilan bulan pertama di tahun 2020, lebih baik daripada setahun sebelumnya hanya CNY 1,14 miliar (Rp 2,4 triliun). RLX Technology berencana untuk menetapkan harga IPO di 20 Januari setelah pasar AS ditutup. Citigroup dan China Renaissance adalah bookrunner untuk penawaran tersebut.

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.