Risma: Aplikasi BLT Siap Bulan Februari 2021, Jangan Beli Rokok

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 30 Desember 2020

Seusai kasus bansos Covid-19, pemerintah mulai berbenah dalam mengatur penyaluran bantuan berupa sembako kini beralih ke Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal ini untuk mengurangi potensi adanya penyalahangunaan dana yang berujung tindakan korupsi.

Untuk itu, Tri Rismaharani, Menteri Sosial, kali ini pihaknya tengah mempersiapkan sebuah aplikasi khusus untuk mendeteksi penggunaan BLT. Aplikasi tersebut dibuat untuk memastikan penerima BLT tidak menggunakan uang tersebut untuk membeli rokok. Risma mengaku larangan tersebut dari pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tidak ada lagi untuk pembelian rokok dan kami akan pantau, karena Insya Allah bulan Februari kita sudah menyiapkan alat atau tools. Kami akan mengetahui uang itu dibelanjakan untuk apa saja,” kata Risma selepas Rapat Terbatas perihal Persiapan Penyaluran Bantuan Sosial Tahun 2021 di Istana Merdeka pada Selasa (29/12/2020).

Fokus pemerintah pusat untuk pemberian BLT ini akan dimulai untuk wilayah Jabodetabek. Risma menekankan bahwa BLT ini akan membantu masyarakat keluar dari krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Gesuri
Tri Rismaharani: “Kita berharap sekali lagi, karena itu akan berpengaruh terhadap rencana-rencana pemerintah, jangan sampai beli rokok kemudian sakit.”

“Untuk wilayah Jabodetebek yang tahun ini menggunakan skema sembako akan diubah menjadi bantuan langung tunai yang nanti akan diantar oleh tenaga dari PT Pos ke rumah jadi tidak perlu datang ke kantor pos,” kata Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Muhadjir berpesan pada masyarakat penerima BLT bisa memanfaatkan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Penyaluran BLT ini akan dimulai serentak pada bulan Januari 2021. Selain PT Pos, penyaluran bantuan langsung tunai itu juga dilakuan oleh Bank Himbara yang telah ditunjuk pemerintah.

(Via Bisnis)

Comments

Comments are closed.