Riset CISDI: Rokok Rugikan Negara Hingga Rp 27,7 Triliun

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 9 Juni 2021

Riset dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menunjukkan konsumsi rokok telah merugikan negara hingga Rp 27,7 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan penelitian Soewarta Kosen pada 2015 lalu, dimana sebesar Rp 13,7 triliun.

CISDI mengungkapkan bahwa biaya rawat inap dan perawatan rujukan penyakit terkait rokok mencapai 87,6 persen dari keseluruhan beban biaya BPJS Kesehatan. Riset menyebut bahwa korelasi perokok dan tekanan biaya kesehatan berkaitan erat. Semakin tinggi prevalensi merokok, beban biaya kesehatan ikut melonjak naik.

Antara / Wahyu Putro A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan tarif cukai sudah mempertimbangkan dampak konsumsi rokok bagi kesehatan masyarakat, perkembangan industri, hingga nasib para buruh dan petani tembakau ke depan.

Maka dari itu, bukan hal yang mengherankan sebagian dari defisit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) disebabkan oleh penyakit yang timbul akibat rokok selama beberapa dekade ke belakang.

Cisdi menilai BPJS Kesehatan idealnya perlu mengalokasikan setidaknya Rp 10,5 triliun hingga Rp 15,5 triliun untuk menambal beban biaya kesehatan akibat penyakit yang ditimbulkan dari rokok. Angka tersebut mewakili sekitar 61,76 hingga 91,8 persen dari biaya defisit total JKN pada 2019.

(Via CNN Indonesia)

Comments

Comments are closed.