Review komprehensif atas bukti ilmiah untuk produk vaping, potensi efek kesehatannya, dan perannya dalam pengurangan bahaya tembakau akan dirilis British American Tobacco (BAT) saat World Vape Day pada tanggal 30 Mei.

Review ini menunjukkan bahwa selama dekade terakhir jumlah orang menilai vaping lebih berbahaya daripada merokok telah meningkat di Inggris, Eropa, dan AS, menurut catatan pers. Terlepas dari beberapa ulasan ilmiah yang diterbitkan pada periode yang sama, produk vaping yang diproduksi sesuai dengan standar kualitas memiliki risiko kesehatan lebih rendah daripada rokok tembakau.

Menurut studi pemodelan populasi yang dikutip dalam ulasan tersebut, penurunan yang signifikan dalam kematian dini dapat dicapai jika perokok saat ini beralih secara eksklusif ke vaping daripada terus merokok. Studi pemodelan ini menggunakan data dan simulasi populasi untuk memproyeksikan hasil terkait kesehatan jangka panjang merokok dengan penggunaan vape dari waktu ke waktu.

David O’Reilly, direktur riset ilmiah di BAT, mengatakan bahwa makalah tersebut adalah ringkasan komprehensif yang berasal lebih dari 300 makalah ilmiah yang ditinjau oleh sejawat dan bukti lain yang diterbitkan oleh sekitar 50 institusi selama dekade terakhir.

BAT Science
David O’Reilly: “Bukti ilmiahnya jelas, tetapi kesalahan persepsi konsumen tetap ada. Di Inggris dan Amerika Serikat, hanya satu dari tiga orang dewasa yang mengetahui bahwa ada bukti ilmiah yang tersedia, termasuk dari otoritas kesehatan masyarakat terkemuka yang mendukung kesimpulan bahwa vaping kurang berbahaya daripada merokok.”

Ulasan tersebut menyoroti bahwa produk vaping dapat secara efektif bersaing dengan rokok tembakau dengan memberikan kadar nikotin dan kenikmatan sensorik yang diinginkan oleh perokok, menurut catatan pers.

(Via EurekAlert)