Raksasa Produsen Rokok Philip Morris Beli Pabrik Obat Asma, Lha Kok?

By Vape Magz | News | Sabtu, 18 September 2021

Perusahaan rokok yang berbasis di Amerika Serikat, Philip Morris International (PMI), secara mengejutkan membeli perusahaan inhaler pernafasan asal Inggris, Vectura. Hal tersebut mendapatkan kecaman keras dari berbagai kalangan, termasuk aktivis kampanye kesehatan dan kelompok medis.

Perusahaan yang menaungi produk rokok Marlboro dicurigai akan semakin meraup untung dari penjualan inhaler. Sementara, inhaler tersebut digunakan oleh orang-orang yang sakit akibat kecanduan merokok, salah satunya rokok produk PMI.

“Pembelian tersebut adalah pilihan tercela terbaru dari perusahaan yang telah mengambil keuntungan dari kecanduan pengguna untuk produk yang mematikan,” dikutip dari keterangan tertulis dari American Lung Association dan American Thoracic Society, Sabtu (18/9/2021).

Diketahui, PMI pada Juli 2021 setuju untuk membayar 1,0 miliar pundsterling atau setara US$ 1,4 miliar sebagai bagian dari dukungan bagi sektor kesehatan.

Pembelian perusahaan farmasi tersebut merupakan bagian dari rencana PMI untuk memperluas bisnis di luar tembakau dan nikotin, serta menjadi perusahaan dengan bidang usaha perawatan kesehatan yang lebih luas.

“Kami juga sangat prihatin bahwa perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan lebih lanjut dari penyakit yang disebabkan oleh produk mereka dengan menjual terapi kepada orang yang sama, yang sakit karena merokok PMI,” lanjutnya.

Philip Morris pada Juli 2021 setuju untuk membayar 1,0 miliar pundsterling atau setara US$ 1,4 miliar sebagai bagian dari dukungan bagi sektor kesehatan. (Foto: pharmalive.com)

Sementara itu, pihak PMI mengklaim kesepakatan pembelian tersebut merupakan bagian dari rencananya untuk mendiversifikasi portofolio di luar tembakau dan nikotin, dengan penekanan pada terapi inhalasi.

“Kami telah mencapai tonggak penting dalam akuisisi Vectura kami,” kata CEO PMI, Jacek Olczak dikutip AFP.

Sejak 2008, raksasa perusahaan produk tembakau itu telah menginvestasikan lebih dari US$ 8,0 miliar dalam produk bebas asap rokok, seperti vaping.

Vectura sendiri diketahui telah mengidentifikasi pengiriman obat pernapasan sebagai fokus utamanya. Di bawah PMI, Vectura diharapkan akan memiliki jangkauan yang lebih luas untuk menghasilkan setidaknya US$ 1,0 miliar pendapatan bersih tahunan dari produk bebas nikotin pada 2025.

“Kami sangat senang dengan peran penting yang akan dimainkan Vectura dalam strategi dan tampilan Beyond Nicotine. Kami maju untuk bekerja dengan para ilmuwan Vectura dan memberi mereka sumber daya serta keahlian menumbuhkan bisnis mereka, untuk membantu kami mencapai tujuan kami,” tambah Olczak.

Sebagai tambahan informasi, Vectura selama ini berkontribusi mengobati penyakit pernapasan akibat rokok, misalnya penyakit paru obstruktif kronik. Jika pengambilalihan oleh PMI tersebut terus berlanjut, sejarah partisipasi Vectura dalam penelitian kesehatan dan keputusan kebijakan penting akan terancam.

(Via AFP)

Comments

Comments are closed.