Penjualan produk Puff Bar telah dengan cepat melampaui Juul di Amerika Serikat, dan produknya diiklankan untuk menghilangkan dogma dan tekanan orang tua.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS minggu ini meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan ASĀ atau Food and Drug Administration (FDA) untuk melarang peredaran perangkat nikotin elektrik yang dengan cepat menggantikan posisi Juul sebagai pilihan pertama remaja.
Ada lebih dari 20 rasa produk rokok elektrik sekali pakai Puff Bar, termasuk Pina Colada, Pink Lemonade, Watermelon dan campuran misterius yang disebut OMG. Meskipun administrasi Trump awal tahun ini telah melarang penggunaan rasa buah, mint, dan dessert dalam rokok elektrik (seperti Juul), Puff Bar dikecualikan.
Puff Bar, yang didirikan tahun 2018, menjadi salah satu produk alternatif nikotin yang dikecualikan oleh Trump. Berdasarkan data penjualan yang didapat dari toko serba ada dan beberapa pengecer lain, namun bukan penjualan secara online, penjualan Puff Bar telah stabil pada angka USD 3 juta atau setara dengan Rp 42,2 miliar dalam seminggu sejak bulan April, dan sekarang melebihi 300.000 seminggu.
Raja krishnamoorhi, ketua sub-komite DPR untuk kebijakan ekonomi dan konsumen, mengungkapkan Puff Bar secara cepat menjelma menjadi produk Juul baru dan perusahaan tersebut menggunakan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk menjual produknya kepada anak-anak sekolah.
(Via Sealebia)
Comments