Produk Tembakau Alternatif Terapkan Konsep Pengurangan Risiko?

By Vape Magz | News | Kamis, 27 Oktober 2022

Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra mengatakan, hadirnya produk tembakau alternatif seperti produk tembakau dipanaskan, rokok elektrik , dan kantong nikotin mengusung konsep pengurangan risiko. Dan hal tersebut, kata dia, telah melalui proses pengembangan, penelitian, pengujian, dan pemutakhiran yang panjang demi menciptakan produk yang rendah risiko.

“Tidak hanya penelitian dan proses pemutakhiran konsep yang panjang. Setelah diproduksi, produk-produk ini kembali melewati rangkaian pengembangan dan pengujian, sehingga penerapan konsep pengurangan bahayanya sudah benar-benar teruji,” kata Dimas dalam pernyataannya, Rabu (26/10/2022). 

Salah satu bukti realisasi konsep pengurangan bahaya tersebut dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan lembaga pemerintah di bawah Department of Health and Social Care Inggris, Public Health EnglandSelain itu, sejumlah institusi akademik dalam negeri seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, serta Universitas Padjadjaran juga telah melakukan penelitian yang hasilnya tidak jauh berbeda.  Maka dari itu, produk tembakau alternatif dinilai memiliki potensi besar bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok guna memperbaiki kualitas hidup mereka. 

“Para perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti dari kebiasaan merokok dapat mempertimbangkan untuk beralih ke produk tembakau alternatif,” ujar Dimas. 

Untuk memaksimalkan potensi yang ada pada produk tembakau alternatif, Dimas berpendapat bahwa pemerintah juga perlu turut ambil bagian. Salah satunya dengan mempelajari regulasi terkait produk tembakau alternatif yang sudah diterapkan di sejumlah negara seperti Inggris, Jepang, dan Filipina sebagai referensi untuk penyusunan kebijakan produk tembakau alternatif di Indonesia. Pemanfaatan produk tembakau alternatif ini pun harus diiringi dengan pembentukan regulasi yang tepat dan sesuai dengan profil risiko dari produk tersebut, sehingga bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Jika pemerintah memilih menutup diri terhadap hadirnya produk tembakau alternatif tanpa adanya regulasi yang jelas dan dibedakan, maka manfaat dari produk ini tidak akan dapat dimaksimalkan dalam menciptakan perbaikan kesehatan publik,” tutup Dimas.

 

Via sindonews.com

Comments

Comments are closed.