Produk Tembakau Alternatif Dorong Pertumbuhan UMKM Bali

By Vapemagz | News | Jumat, 26 April 2019

Meningkatnya jumlah pengguna produk rokok elektrik seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskaskan bukan dibakar (heat not burn atau HNB) berimbas positif terhadap sektor ekonomi kreatif di Bali. Inovasi teknologi pada produk tembakau alternatif ini mampu menggerakkan roda usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang fokus terhadap industri tembakau alternatif tersebut.

“Saat ini sudah ada 25 orang dengan menggunakan izin usaha UMKM di Bali. Saat ini, pengguna vape di Bali sudah mencapai 50-60 ribu orang. Jumlahnya terus meningkat,” kata Ketua Asosiasi Vaporizer Bali (AVB), Gede Agus Mahardika.

Menurut data dari AVB, Denpasar menduduki daerah pertama karena toko vape mudah ditemui. Lalu disusul dengan Badung, Tabanan, Gianyar, Karangasem, Negara, dan Buleleng. Gede menjelaskan pemerintah memiliki andil dalam perkembangan UMKM produk tembakau alternatif di Bali.

“Diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan 146/2017 yang mengatur tarif cukai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) sebesar 57 persen memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha. Sebelum adanya cukai, jumlah pengguna sempat menurun karena terdengar isu bahwa vape akan dilarang di Indonesia, tapi nyatanya kan tidak,” kata Gede.

Arie Yudhistira/Sindonews
Ketua Asosiasi Vaporizer Bali (AVB) Gede Agus Mahardika (kanan) saat peluncuran Gerakan Bebas Tar dan Asap Rokok (GEBRAK!) di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Gede pun optimistis industri produk tembakau alternatif akan terus berkembang, baik dari UMKM dan pengguna. Ditambah lagi Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata domestik dan mancanegara.

“Mayoritas pengguna 70 persen masyarakat Bali dan 30 persen asing. Wisatawan asing tertarik ingin mencoba likuid yang diproduksi di Bali sendiri,” ujarnya.

Wakil Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, I G. N. Indra Andhika menyatakan pihaknya mendukung keberadaan UMKM produk tembakau alternatif di Pulau Dewata itu. Sejalan dengan prospek besar industri baru tersebut, pelaku usaha juga perlu memberikan informasi kepada perokok dewasa dan masyarakat tentang produk tembakau alternatif yang memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah..

“Sektor inovatif ini akan menjadi peluang usaha yang besar ke depan mengingat posisi Bali, yang sangat strategis di industri pariwisata nasional. Saya berharap peluang ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah,” ucap Indra.

(Via Antaranews)

Comments

Comments are closed.