Pria Texas Jadi Korban Akibat Vape Meledak

By Vapemagz | News | Kamis, 7 Februari 2019

Vape atau rokok elektrik dianggap sebagai produk alternatif pengurangan bahaya atau harm reduction. Meski demikian, risiko dalam penggunaan vape memang masih ada. Salah satunya adalah risiko device meledak. Seperti yang terjadi di Texas, Amerika Serikat. Seorang pria meninggal setelah rokok elektrik digunakan meledak dan merobek arteri karotisnya.

Tim medis Wilayah Tarrant mengungkapkan korban bernama William Brown yang meninggal di rumah sakit Fort Worth pada 29 Januari,beberapa pekan setelah ulang tahunnya yang ke-25. Pada sertifikat kematian tertulis Brown meninggal karena infark otak dan herniasi setelah komponen vape meledak dan melukai arteri karotis kirinya.

Menurut laporan berita setempat, ledakan terjadi pada 27 Januari pada tempat parkir Smoke and Vape DZ, toko vape yang menjual persediaan dan perlengkapan vape. Manajer Smoke and Vape DZ mengatakan Brown sebenarnya tidak membeli apapun, melainkan ingin bantuan menggunakan Mechanical Mod style miliknya.

Manajer toko tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah menelpon ambulan segera setelah kejadian. Brown dilarikan ke rumah sakit dan keluarganya mengatakan bahwa Brown mengalami koma dan x-ray menunjukkan bahwa sebagian pecahan rokok elektrik itu masih bersarang di tenggorokannya.

“Tiga potong benda itu masuk ke tenggorokannya dan tetap di sana,” kata Alice Brown, nenek dari William Brown. Keluarga begitu terpukul lantaran usia Brown yang baru menginjak seperempat abad. Alice tidak mengerti mengapa dokter setempat tidak langsung mengoperasi William.

KTVT/FamilyPhoto/CNN.com
Otoritas menyatakan William Brown tewas setelah rokok elektrik yang digunakannya meledak.

Seorang juru bicara JPS Health Network mengatakan dirinya tidak bisa berkomentar terkait kasus Brown lantaran terikat undang-undang privasi kesehatan. JPS terus berkomunikasi dengan keluarga Brown dan menyatakan belasungkawa.

“Kami berpegang teguh pada standar tertinggi dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan akan menangani masalah keluarga dengan serius saat kami meninjau semua yang terjadi,” kata JBS.

Menurut laporan US Fire Administration, ada 195 insiden kebakaran terpisah akibat ledakan vape di Amerika Serikat sepanjang 2009 hingga 2016. Sekadar informasi, rokok elektrik atau vape adalah perangkat yang dioperasikan dengan baterai yang memanaskan cairan untuk membuat aerosol yang dapat dihirup seperti asap rokok biasa.

Menurut penelitian, biasanya vape meledak lantaran baterai isi ulang yang digunakan di sebagian besar mod rokok elektrik. Ssering terjadi peningkatan bertahap dari tekanan dan suhu di dalam tubuh baterai yang dapat menyebabkan kebocoran hingga terjadi ledakan.

(Via CNN.com)

Comments

Comments are closed.