Popularitas Rokok Elektrik Akibatkan Penjualan Tembakau Dunia Merosot Hingga 44%

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 18 Juni 2019

Data dari regulator industri Tobacco Industry and Marketing Board (TIMB) menunjukkan bahwa setelah 53 hari perdagangan, penjualan tembakau mencapai USD 292,8 juta, turun dari USD 523,5 juta yang dicapai musim lalu.

Demikian pula, pengiriman turun 12 persen menjadi 157,7 juta kg dari 180,3 juta kg yang dikirimkan pada periode yang sama tahun lalu. Ini berarti, harga yang ditawarkan untuk tanaman juga lebih rendah dari tahun lalu dengan rata-rata USD 1,85 per kg, turun dari USD 2,87 per kg.

Dikarenakan kemajuan teknologi seperti rokok elektrik, dan fakta bahwa semakin banyak orang menjadi sadar akan bahaya merokok, penjualan rokok untungnya menurun, tetapi ini berarti bencana bagi petani yang mata pencahariannya bergantung pada tembakau.

Sementara itu, perusahaan tembakau melakukan yang terbaik untuk bertahan pada perdagangan tembakau yang terjadi di negara-negara tersebut. Menurut laporan 2017 oleh SEATCA’s Tobacco Industry Interference Index, sistem yang menilai bagaimana negara-negara berpegang pada kebijakan tembakau WHO.

Anis Efizudin / Antara
Ekonomi dari sejumlah negara berkembang, yaitu beberapa negara Asia dan Afrika termasuk Indonesia, Tanzania, dan Zimbabwe, bergantung pada pertanian tembakau.

Industri tembakau telah menggunakan kelompok lobi untuk membunuh segala upaya para pembuat kebijakan untuk mengimplementasikan peraturan tembakau di Asia. Indeks menunjukkan bahwa situasinya sangat berbahaya di Indonesia, Vietnam dan Myanmar.

“Bahwa meskipun ada tantangan, target tahun ini sebesar 220 juta kg masih dapat dicapai. Kami masih memiliki setidaknya satu setengah bulan untuk menyelesaikan penjualan,” kata Rodney Ambrose, Zimbabwe Tobacco Association.

(Via News Day)

Comments

Comments are closed.