Politisi Hawaii Mendorong Berbagai Teori Palsu Untuk Pelarangan Vaping

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 5 November 2020

Belum lama ini ada seorang peneliti asal California, Stanton Glantz, yang berani merilis sebuah hasil studi baru, dimana dia mengklaim bahwa vaping ada kaitan erat dengan gangguan pernapasan kronis. Meski ini bukanlah sesuatu hal baru untuk menyerang vaping yang selalu menjadi alasan berbagai penyakit pernafasan.

Sejak hasil studi tersebut dirilis sontak membuat seorang ahli pengendalian tembakau Amerika dan peneliti kesehatan masyarakat, Profesor Michael Siegel angkat bicara. Menurutnya si penulis mengabaikan pelaporan peningkatan apapun pada Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) sebagai akibat dari perokok beralih ke vaping.

Boston University
Profesor Michael Siegel: “Secara biologis tidak masuk akal bahwa vaping selama beberapa tahun dapat menyebabkan emfisema atau bronkitis kronis. Kesimpulan dari penelitian ini tidak hanya buruk secara ilmiah, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat.”

Hal ini bahkan diperburuk dengan hadirnya politisi Hawaii yang mendorong teori gateway, teori renormalisasi, dan kebohongan tentang epidemi vaping remaja. Mereka mengandalkan studi palsu lainnya untuk mendukung desakan pelarangan likuid. Masalah kian memuncak bahwa saat ini mereka mencoba membungkam komentar yang berlawanan dengan menuduh salah satu anggota DPR negara bagian menerima ribuan dolar dari industri tembakau.

(Via Planet of the Vapes)

Comments

Comments are closed.