Sebagian besar rokok elektrik dibuat di Cina, sangat ironis sekali bila melanggar hukum untuk menjual perangkat di sana. Itu adalah keputusan politik yang dibuat untuk melindungi monopoli negara atas penjualan rokok, tetapi banyak perokok Cina menginginkan akses ke alternatif yang lebih aman, sehingga penyelundupan produk vaping telah menjadi bisnis besar di negara itu.
Sekarang, polisi China di pelabuhan Ningbo telah menemukan operasi penyelundupan yang membawa sekitar USD 58 juta alat uap ke negara itu dari Jepang melalui pos paket internasional. Produk-produk yang disita tampaknya termasuk perangkat tembakau yang dipanaskan yang besar kemungkinan adalah iQOS, karena paket ini berasal dari negara Jepang.
Petugas menemukan lebih dari 470.000 refill ditemukan selama operasi berlangsung. Seorang tersangka bernama Li mengakui bahwa komplotannya telah membeli rokok elektrik di Jepang dan menyelundupkannya ke Cina dalam bentuk paket internasional. Li mengaku sudah berhasil menjual lebih dari 100.000 sampai penangkapannya di pelabuhan Ningbo.
Pejabat bea cukai Tiongkok mengatakan bahwa penyelundup menggunakan platform online dan aplikasi pengiriman pesan instan untuk menjual produk uap yang mereka bawa ke negara itu. Karena pengawasan internet dan sensor internet China yang kejam, mereka biasanya menyamar sebagai produk lain. Polisi mengatakan lebih dari 300 penyelundup lainnya telah ditangkap di Ningbo, semuanya terkait dengan impor ilegal produk uap.
(Via Vaping Post / Vapoteurs)
Comments