Dewan direksi Philip Morris International (PMI) telah menominasikan dua anggota baru, Juan José Daboub dan Shlomo Yanai. Selain itu, Jacek Olczak juga telah dinominasikan sebagai CEO, setelah rapat pemegang saham tahunan pada 5 Mei.
Daboub memulai karirnya sebagai seorang insinyur sebelum pindah ke pemerintahan. Pada 1999, dia adalah anggota kabinet senior termuda di El Salvador, pertama kali menjabat sebagai kepala staf presiden dan kemudian sebagai menteri keuangan.
Kemudian Daboub menjabat sebagai direktur pelaksana di World Bank Group, dia ditunjuk karena telah mendorong beberapa inisiatif dan reformasi perusahaan, termasuk memimpin agenda global lembaga dalam tata kelola dan anti-korupsi.
Dalam dekade terakhirnya, Daboub memfokuskan dalam proyek adaptasi iklim dan transisi energi melalui kendaraan investasi publik dan swasta, termasuk menjadi ketua dewan Climate Change di FWorld Economic Forum dan CEO Global Adaptation Institute.
“Juan José sepenuhnya merangkul komitmen PMI untuk mewujudkan masa depan bebas rokok. Pengalaman José di berbagai sektor bisnis, dikombinasikan dengan pemahamannya yang mendalam tentang geopolitik dan lembaga internasional, akan menjadi tambahan yang bagus untuk dewan PMI,” kata Lucio Noto, ketua sementara PMI, dalam sebuah pernyataan.
Yanai merupakan presiden dan CEO Teva Pharmaceutical Industries dari 2007 hingga 2012. Pada saat itu, dia memimpin ekspansi internasional perusahaan dan meningkatkan pendapatan tahunan hampir USD 10 miliar (Rp 144 triliun).
Sebelumnya, Yanai adalah presiden dan CEO ADAMA selama tiga tahun. Kemudian Yanai di angkat sebagai anggota dewan atau ketua beberapa perusahaan lain di bidang farmasi.
Yanai juga pernah bertugas di Israeli Defense Forces selama lebih dari 30 tahun, dan sukses mencapai pangkat mayor jenderal. Dalam karir militernya, Yanai bekerja secara ekstensif dengan politisi dan badan sektor publik.
(Via PMI)
Comments