PMI: Berharap Produk Alternatif Tembakau Bisa Menyumbang Separuh Pendapatannya Di Tahun 2025

By Bayu Nugroho | News | Sabtu, 13 Februari 2021

Philip Morris International (PMI) ingin agar produk-produk alternatif tembakau menyumbang lebih dari setengah pendapatannya pada tahun 2025, naik dari target sebelumnya sebesar 38-42 persen. Target baru tersebut diumumkan selama 2021 Investor Day pada 10 Februari, sebuah acara virtual yang disiarkan dari kantor pusat di Lausanne, Swiss.

Perusahaan berbagi target 2021 hingga 2023, termasuk pendapatan bersih dan laba bersih per saham atau Earnings Per Share (EPS) yang disesuaikan dengan pertumbuhan organik tahunan gabungan. Dimana volume pengiriman unit di tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 140 hingga 160 miliar unit.

PMI berencana untuk meluncurkan IQOS ILUMA, generasi berikutnya dari IQOS yang dilengkapi pemanas internal dengan teknologi induksi Smartcore, pada pertengahan tahun 2021.

Asia Times
CEO PMI Andre Calantzopoulos: “Hanya dalam lima tahun, kami telah mengubah perusahaan kami, membangun IQOS menjadi 5 merek nikotin terbesar berskala global dengan pendapatan bersih hampir USD 7 miliar (Rp 97,9 trilun) dan lebih dari 17 juta pengguna di 64 pasar.”

Selain itu, PMI juga bermaksud akan meluncurkan IQOS VEEV, produk vape berteknologi MESH, di lebih dari 20 pasar tahun ini. PMI mengharapkan bisa mengkomersialkan IQOS di 100 pasar pada akhir tahun 2025, dari 64 pasar pada akhir tahun 2020.

Pada hari investor ini, PMI juga mengumumkan target pendapatan bersihnya setidaknya USD 1 miliar (Rp 13,9 trilun) produk “di luar nikotin” pada tahun 2025. Dengan kerangka regulasi yang tepat, dialog dan dukungan dari masyarakat sipil, PMI memperkirakan penjualan rokok dapat berakhir dalam 10 hingga 15 tahun di banyak negara.

(Via Philip Morris International)

Comments

Comments are closed.