Philippine Tobacco Institute Menolak Stempel Pajak yang Lebih Mahal

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 31 Maret 2021

Philippine Tobacco Institute (PTI) telah menolak rencana kantor percetakan yang dikelola pemerintah untuk menaikkan biaya stempel pajak rokok dari PHP 0,15 (Rp 44.78) menjadi PHP 0,23 (Rp 68.66).

APO Production Unit telah ditunjuk oleh Bureau of Internal Revenue (BIR) untuk membuat stempel pajak keamanan pada rokok. Proyek ini sudah dijalankan sejak September 2014 untuk memantau pasokan, penjualan produk tembakau, dan menjamin pembayaran pajak cukai dari produsen.

Dalam sebuah surat kepada Ketua dan Presiden APO Michael Dalumpines, Presiden PTI Rodolfo Salanga mengatakan bahwa APO bukanlah badan pemerintah yang menghasilkan pendapatan negara, dan “monopoli” produksi stempel pajak. Semua hanya untuk tujuan regulasi dan bukan untuk meningkatkan pendapatan negara.

Securing Industry
PTI mengatakan setuju dengan kenaikan PHP 0,02 (Rp 5.97) per stempel, status pajak saat ini PHP 0,15 (Rp 44.78). Dengan pajak tersebut masih memberi APO keuntungan bersih dari biaya produksinya.

APO mengutip biaya tinta dan kertas yang lebih tinggi sebagai alasan kenaikan harga. Selama pertemuan dengan pemangku kepentingan, agen percetakan mempresentasikan biaya produksi setiap stempel pajak sebesar PHP 0.11 (Rp 32.84).

(Via Manila Standard)

Comments

Comments are closed.