Philip Morris Tak Merasa Terancam dengan Akuisisi JUUL oleh Altria

By Vapemagz | News | Kamis, 6 Desember 2018

Desas desus proses akuisisi saham minoritas JUUL Labs oleh perusahaan raksasa tembakau Amerika Serikat, Altria Group, tak merisaukan perusahaan raksasa tembakau lainnya, Philip Morris International (PMI). Menurut CEO PMI, Andre Calantzopoulos, kesepakatan potensial antara kedua perusahaan tersebut tidak akan menjadi ancaman kompetitif bagi produk heat not burn (HNB) andalan PMI, IQOS di pasar internasional.

“Juul tidak memiliki apa pun yang dapat dilindungi, atau tidak dapat diimitasi. Anda dapat melihat banyak produk yang muncul seperti Juul. Kendala mereka adalah ketika anda menemukan produk imitasi tanpa perlindungan paten yang solid, branding produk anda cukup kuat atau tidak,” kata Calantzopoulos.

Selain itu, Calantzopoulos menilai JUUL juga mendapat kendala terkait pembatasan internasional kadar nikotin maksimum yang bisa digunakan. Hal ini yang membuat JUUL mendapat resistensi saat dicoba dipasarkan di beberapa negara.

Bahkan di negara asalnya sendiri, mereka juga mendapat tekanan yang kuat dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan AS (US Food and Drug Administration atau FDA), lantaran maraknya tren JUUL di kalangan pelajar dan remaja.

Kiyoshi Ota/Bloomberg
Chief Executive Officer Philip Morris International, Andre Calantzopoulos.

Menurut Calantzopoulos, industri rokok elektrik akan terus berkembang selama dekade berikutnya. PMI sendiri terus melakukan pengembangan produk HNB andalannya, IQOS sejak tahun 2004. “Jika rokok adalah anggur, IQOS adalah anggur dengan es batu. Rokok elektronik adalah air dengan nikotin dan jus,” kata Calantzopoulos membandingkan.

Dirinya pun yakin pengguna rokok elektrik akan lebih memilih untuk menggunakan IQOS daripada jenis rokok elektrik lainnya. IQOS diklaim dapat memberikan kenikmatan rasa tembakau yang nyata, dengan tingkat risiko yang lebih ringan daripada mengisap rokok konvensional.

Sekadar informasi, Altria dan Philip Morris adalah mitra dalam pemasaran IQOS. Mereka mencari persetujuan peraturan di AS, di mana Altria akan menjual produk dan berusaha memasarkannya sebagai produk pengurangan risiko, berbeda dengan rokok konvensional.

Philip Morris resmi berpisah dari Altria pada 2008. Mereka telah menjual rokok di 180 negara, dan saat ini sukses melakukan penetrasi produk tembakau alternatif IQOS di 43 negara. Menurut laporan Bloomberg, penjualan IQOS mengalami pelambatan di Jepang, yang saat ini menjadi pasar terbesar PMI untuk produk HNB.

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.