Philip Morris Amerika (PM USA) menyiapkan jalur ekspansi untuk produk heat not burn (HNB) IQOS di Amerika Serikat, menyusul persetujuan Food and Drug Administration (FDA) atas aplikasi Philip Morris untuk memasarkan IQOS sebagai produk tembakau berisiko yang dimodifikasi (modified risk tobacco product atau MRTP).

Anak usaha dari Altria Group ini sebelumnya telah memperkenalkan IQOS ke pasar Charlotte, North Carolina pada pertengahan Juli. PM USA juga telah membuka kembali butik IQOS di Atlanta dan Richmond, setelah sempat ditutup menyusul pembatasan penguncian akibat pandemi COVID-19.

IQOS adalah produk nikotin elektronik pertama yang mendapat persetujuan FDA untuk dipasarkan sebagai produk tembakau berisiko yang dimodifikasi. Keputusan FDA mencakup perangkat IQOS, Marlboro Heatsticks, Marlboro Smooth Menthol Heatsticks dan Marlboro Fresh Menthol Heatsticks.

AFP
Heated Tobacco Product, IQOS.

“Kami melihat ini sebagai langkah signifikan menuju visi perusahaan. Kami akan mengkomunikasikan manfaat tambahan dari beralih ke IQOS bagi para perokok dewasa. Kami sangat gembira bisa kembali ke jalur peluncuran IQOS dan rencana ekspansi masa depan kami untuk mempercepat konversi perokok dewasa,” kata CEO Altria, Billy Gifford.

Strategi ekspansi PM USA akan membawa IQOS ke empat pasar baru selama 18 bulan ke depan. Pasar tersebut akan mencakup populasi perokok dewasa yang besar dan memperluas ketersediaan perangkat IQOS melalui kemitraan ritel. PM USA juga berencana untuk memulai distribusi HeatSticks ke toko ritel dalam beberapa minggu ke depan.

“Pada akhir Agustus, kami memperkirakan HeatSticks akan berada di 700 toko ritel di tiga pasar utama. PM USA akan terus memanfaatkan ekosistem ritel IQOS-nya, termasuk format ritel seluler, popup dan kios IQOS yang memungkinkan lebih banyak rencana pemasaran yang strategis dan gesit,” jelas Gifford.

(Via CS News)