PHE: Vape Bekerja Sebagai Alat Bantu Berhenti Merokok

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 28 Februari 2021

Produk vaping nikotin adalah alat bantu berhenti merokok paling populer di Inggris pada tahun 2020 dengan angka pengguna hingga mencapai 27,2 persen, menurut laporan independen Public Health England (PHE), yang dilakukan oleh para peneliti di King’s College London.

Menggunakan produk vaping sebagai bagian dari upaya berhenti merokok di layanan lokal memiliki tingkat keberhasilan tinggi antara 59,7 hingga 74 persen pada 2019 dan 2020. Diperkirakan ada 50.000 perokok berhenti merokok dengan bantuan produk vaping pada tahun 2017.

Pandemi virus Corona kemungkinan besar berdampak pada perilaku merokok dan vaping pada orang dewasa dan remaja. Vaping meningkat pada orang dewasa dan remaja sejak laporan PHE terakhir pada Maret 2020.

Getty Images / Nurphoto
Terlepas dari tren ini, 38 persen perokok pada tahun 2020 masih percaya bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok; dengan 15 persen percaya bahwa vaping lebih berbahaya.

Sekitar 4,8 persen remaja mulai usia 11 hingga 18 tahun melaporkan telah melakukan vaping setidaknya sebulan sekali, sama seperti tahun lalu. Prevalensi merokok di kalangan remaja termasuk mereka yang jarang merokok atau lebih dari sekali dalam seminggu adalah 6,7 persen pada Maret 2020.

Mirip dengan tahun lalu, sekitar 6 persen orang dewasa adalah vapers saat ini, setara dengan sekitar 2,7 juta vapers dewasa di Inggris. Prevalensi merokok terus menurun antara 13,8 persen hingga 16 persen tergantung survei.

Prevalensi vaping antara 17,5 persen dan 20,1 persen di antara perokok aktif, sekitar 11 persen di antara mantan perokok dan 0,3 persen hingga 0,6 persen di antara mereka yang tidak pernah merokok. Proporsi vapers yang juga merokok (pengguna ganda), telah menurun sejak 2012.

(Via NHS)

Comments

Comments are closed.