Petani di Ponorogo Manfaatkan Tembakau Busuk untuk Pupuk Organik

By Vape Magz | News | Rabu, 17 November 2021

Ketika para petani padi menyelamatkan tanamannya agar tidak hancur akibat banjir saat musim hujan, para petani tembakau mengalami kerugian besar justru saat panen. Para petani tembakau di Ponorogo menangis, karena hasil banyak panennya membusuk akibat tidak ada panas matahari beberapa hari terakhir.

Akibatnya kerugian jutaan rupiah pun sudah pasti terjadi karena musim hujan datang tidak sesuai prediksi. Seharusnya setelah panen, tembakau bisa dirajang dan dijemur agar kualitasnya bagus, namun justru hujan sudah turun.

Seperti yang dialami Boyadi, salah seorang petani tembakau di Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Ia membenarkan bahwa tembakau hasil panennya banyak yang dibuang karena sudah membusuk.

“Mulai Kamis lalu hujan terus menerus, tidak ada panas. Padahal tembakau hasil panen sudah dirajang dan ditaruh di tempat penjemuran,” kata Boyadi, Rabu (17/11/2021).

Petani tembakau memang sangat bergantung pada panas matahari untuk mengeringkan hasil panennya sebelum dijual. “Tembakaunya kehujanan terus sampai Senin. Padahal tembakau itu kalau sudah layu terus kena air pasti busuk, tidak laku karena sudah tidak bisa diolah,” lanjutnya

Boyadi pun mengaku rugi jutaan rupiah lantaran tembakaunya tidak bisa dijual. Daripada tidak bermanfaat, para petani terpaksa menjadikan tembakau busuk itu sebagai pupuk organik untuk tanaman yang lain.

“Saya sekali jemur bisa mendapat tembakau kering sekitar 3 bal (karung) harganya bisa empat jutaan. Padahal kita biasanya beberapa kali penjemuran,” terang Boyadi.

Sementara Kepala Desa Sendang, Taufiqurrahman mengatakan hujan memang terus turun selama satu pekan terakhir. “Banyak tembakau yang busuk lalu dibuang di lahan pertanian untuk pupuk organik,” terang Taufiq.

Di desanya, Taufiq menyebut ada 120 petani tembakau. Setiap petani rata-rata menjemur tembakau sebanyak 4 bal dalam sekali jemur, atau jika dinominalkan bisa mencapai Rp 5 juta. “Karena petani kita banyak, kalau ditotal rugi ratusan juta untuk di Desa Sendang selama sepekan ini,” pungkasnya.

(Via surya.co.id)

Comments

Comments are closed.