Perusahan Besar Serius Garap Rokok Elektrik, Jumlah Vapers Diprediksi Alami Peningkatan

By Vape Magz | News | Jumat, 27 Mei 2022

Produk IQOS yang dikeluarkan oleh PT HM Sampoerna Group (sumber foto : www.Instagram.com)

Vapemagz – Perusahaan rokok besar makin serius menggarap bisnis rokok elektrik di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kemunculan PT HM Sampoerna Group dengan merek IQOS. Tak hanya itu, Bentoel Group sudah pernah meluncurkan rokok elektronik pada 2013 lalu.

Pasalnya, vape di Indonesia hingga sampai saat ini masih 95% diimpor. Terlebih, produsen vape asal China juga berencana akan membangun pabrik rokok elektrik (vape) di Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto mengatakan, pada tiga tahun belakangan, banyak perusahaan besar yang mulai memasuki pasar rokok elektrik di Tanah Air. Hal ini membuat persaingan di dalam industri vape semakin ramai dan ketat.

“Perusahaan besar tersebut melirik pasar Indonesia karena melihat potensi pasar yang besar yakni 80 juta perokok dan sudah ada regulasi yang cukup mendukung industrinya,” kata Aryo dalam keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022).

Menurut Aryo, sejumlah perusahaan rokok besar yang sudah lama berbisnis di Tanah Air juga mulai serius menggarap bisnis rokok elektrik. Hal tersebut ditandai dengan asosiasi yang sering berdiskusi dengan perusahaan rokok seperti Phillip Morris dan juga British American Tobacco (BAT) yang diakuinya hampir semua berencana masuk ke industri rokok elektrik.

Terlebih, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah mengumumkan rencana investasinya yang senilai US$ 166,1 juta atau sekitar Rp 2,37 triliun untuk membangun fasilitas produksi batang tembakau IQOS dengan merek HEETS di Karawang, Jawa Barat.

“Pabrik ini direncanakan akan mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia, sekaligus untuk pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik,” terangnya.

Perokok konvensional yang sudah beralih menggunakan IQOS sebagai produk alternatif merokok (sumber foto : www.Instagram.com)

Selain itu, PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) berencana membangun pabrik alat vape berkongsi dengan investor asal China. Dalam waktu dekat, Bentoel Group juga sedang mempersiapkan peluncuran produk inhalasi nikotin, serta perangkat pemanas tembakau yang diklaim inovatif.

“Di industri vape ini peluang pasarnya masih terbuka sangat lebar. Kami ingin perokok yang masih merokok konvensional beralih ke rokok elektrik. Dengan adanya 80 juta perokok di Indonesia, kami perlu berdampingan oleh perusahaan besar untuk mengembangkan pasar dan membuat regulasi yang lebih baik lagi ke depannya,” kata Aryo.

Aryo menjelaskan, pengguna rokok elektrik di Indonesia semakin bertambah seiring waktu. Hal ini ditandai dengan peningkatan pengguna rokok elektik yang juga tercermin dari kontribusi vape ke cukai yang terus meningkat.

Maka dari itu, dia berharap, kedepannya perusahaan besar rokok konvensional dapat berdampingan dengan pelaku industri vape yang lainnya. Dengan demikian, tak ayal pengguna rokok elektrik (vapers) dapat terus bertambah secara signifikan.

“Di industri vape ini peluang pasarnya masih terbuka sangat lebar. Kami ingin perokok yang masih merokok konvensional beralih ke rokok elektrik. Dengan adanya 80 juta perokok di Indonesia, kami perlu berdampingan oleh perusahaan besar untuk mengembangkan pasar dan membuat regulasi yang lebih baik lagi ke depannya,” tuturnya.

Comments

Comments are closed.