Kemarin, pemerintah AS mendapat serangan dari kelompok industri vaping bernama Vapor Technology Association. Kelompok ini mendesak agar pemerintah untuk menunda peninjauan produk rokok elektrik yang akan masuk dalam Pre-Market Tobacco Application (PMTA).
Food and Drug Administration (FDA) selaku pemeran utama dalam mengatur industri vaping harus menghadapi rintangan baru dari kebijakannya. Kelompok ini berpendapat bahwa tenggat waktu yang terlalu pendek ini bisa menghentikan para perusahaan kecil yang baru bermain di industri ini.
Undang-undang tahun 2009 yang memberi FDA kekuatan atas produk tembakau tradisional tidak menyebutkan rokok elektrik. Dan baru pada tahun 2016 agensi tersebut memperluas peraturannya sendiri untuk memasukkan perangkat tersebut. Tetapi sejak itu regulator FDA telah berulang kali mendorong timeline, pada satu titik sampai 2022, untuk mulai meninjau lagi produk vaping yang telah masuk ke pasar.
Frustrasi akan keterlambatan ini, kelompok-kelompok anti-tembakau termasuk Campaign for Tobacco-Free Kids menggugat FDA untuk mempercepat proses. Pada bulan Juni, seorang hakim federal berpihak pada kelompok-kelompok itu dan menetapkan tenggat waktu pada bulan Mei mendatang bagi semua perusahaan untuk menyerahkan produk mereka untuk ditinjau ulang oleh pemerintah federal. FDA tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Eksekutif vaping telah lama mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan tidak akan mampu melakukan penelitian besar dan mahal yang diperlukan untuk peninjuan FDA. Hanya produk yang memenuhi standar FDA yang diizinkan dijual. Sayangnya, sampai saat ini FDA menolak mengomentari gugatan itu.
(Via ABC News)
Comments