Perusahaan Jepang Membuat CBD Dari Kulit Jeruk

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 23 Desember 2020

Perusahaan Jepang, Hiro International, telah mendapatkan minyak Cannabidiol (CBD) dari kulit jeruk. Bebas dari Tetrahydrocannabinol (THC), bahan psikoaktif dalam ganja. Ryousuke Koseki, juru bicara perusahaan, mengungkapkan bahwa produk tersebut dapat membuat CBD bisa tersedia di tempat-tempat dengan aturan ketat pelarangan THC dan produk turunan ganja.

Hiro International didirikan pada tahun 1984 dan awalnya mengimpor buah-buahan dan jus buah. Namun, tak sengaja menemukan bahwa kulit jeruk yang diimpor dari AS mengandung CBD yang secara struktural identik dengan hemp.

Perusahaan tersebut kemudian menyuling CBD yang ditemukan dalam kulit jeruk menjadi minyak untuk berbagai kebutuhan bahan kosmetik. Kini, perusahaan menyediakan beragam produk kesehatan yang mengandung minyak CBD dari kulit jeruk. Ini termasuk pelembab badan, penghilang riasan, produk perawatan rambut, dan lip balm.

“Minyak CBD yang dihasilkan dari jeruk memiliki bahan yang sama dengan hemp CBD memiliki efek yang serupa. Penemuan ini menawarkan cerita CBD yang berbeda, yang lebih baik daripada narasi CBD yang berlaku saat ini kepada konsumen.” kata Koseki.

Hingga saat ini, pihaknya belum menguji efektivitas CBD kulit jeruk terhadap CBD yang berasal dari hemp. Meskipun mereka mengatakan akan segera memeriksanya, apakah versi CBD mereka efektif atau tidak, masih terbuka untuk diperdebatkan.

Sealebia
Saat ini, produk tersebut hanya tersedia di Jepang. Perusahaan belum berkomentar kapan mereka akan tersedia secara internasional.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Peak Health pada produk CBD yang diturunkan dari hop, ImmunAG, menemukan bahwa CBD dari kulit jeruk lebih efektif dalam mengurangi pengendapan kalsium di jantung, daripada CBD yang dihasilkan dari ganja pada setiap konsentrasinya.

Namun demikian, rilis produk hemp kulit jeruk Hiro adalah kabar baik bagi mereka yang ingin menggunakan CBD di Jepang, di mana THC bahkan dalam jumlah kecil sangat ilegal. Mengingat bahwa 45 persen dari 250 produk CBD terlaris diketahui mengandung THC. Apalagi efek produk CBD dari hemp juga dapat menyebabkan pengguna gagal dalam tes narkoba, produk yang bebas dari THC dianggap sebagai alternatif yang aman.

(Via Sealebia)

Comments

Comments are closed.