Pertumbuhan penjualan JUUL Labs bersama dengan seluruh industri vaping di Amerika Serikat telah mengalami perlambatan pada tiga bulan (kuartal) pertama tahun 2019. Hal ini diungkapkan eksekutif Altria, raksasa perusahaan tembakau yang telah melakukan investasi USD 12,8 miliar untuk 35 persen kepemilikan saham di JUUL.
Industri vaping secara keseluruhan mencatatkan penjualan sebesar 440 juta kartrid nikotin di AS selama kuartal pertama. Angka ini meningkat sekitar 3 persen dari total penjualan di kuartal sebelumnya sebesar 420 juta. Meski masih mengalami peningkatan, tingkat pertumbuhan ini lebih lambat dari kenaikan penjualan sebesar 9 persen antara kuartal ketiga dan keempat tahun 2018.
Perlambatan penjualan ini disinyalir sebagai imbas dari langkah agresif Badan Pengaws Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA) dalam melarang penjualan likuid vape berasa atau aroma. JUUL selaku pemain dominan di industri ini, memutuskan untuk menghentikan pengiriman produk-produk nikotin berasa ke toko-toko klontong di AS.
Pada bulan November, JUUL mengumumkan akan menghentikan penjualan pod berasa yang populer di kalangan remaja, seperti mangga dan creme, sebagai bagian dari upaya untuk mengekang vaping di kalangan remaja. Alhasil, pertumbuhan penjualan JUUL juga mengalami perlambatan pada kuartal keempat tahun lalu dan berlanjut ke kuartal pertama 2019.
“Kami tahu penarikan produk rasa akan berdampak pada penjualan. Meski demikian, kami yakin ini tindakan yang perlu dilakukan untuk membantu pengurangan peredaran produk di kalangan anak muda. Saya tidak terkejut dengan hasilnya,” kata CEO Altria Howard Willard.

Julio Cortez / Associated Press 2018
Penjualan JUUL alami penurunan usai penarikan produk rasa atau beraroma.
Meski mengalami perlambatan dari kuartal ke kuartal, pertumbuhan penjualan industri vaping masih mengalami peningkatan signifikan jika dilihat dari tahun ke tahun. Pada kuartal pertama 2018, jumlah penjualan industri vaping adalah sebesar 310 juta.
Altria sendiri telah mengumumkan proses akuisisi 35 persen saham JUUL pada akhir Desember lalu. Saat ini proses transaksi sedang menunggu lampu hijau dari Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission atau FTC), yang sedang meninjau kesepakatan dan meminta informasi tambahan dari perusahaan.
Sementara JUUL mendapat tekanan dari dalam negeri, perusahan rintisan asal San Francisco itu tengah membuat terobosan ke luar negeri. Di Kanada, JUUL mendominasi 80 persen pasar penjualan pada Februari 2019, naik dari 60 persen di Desember 2018.
Dalam rantai supermarket Sainsbury di Inggris, JUUL juga menjadi merek vape teratas dengan pangsa pasar 27 persen. Sementara di Eropa, produk JUUL telah dijual di 8.500 toko di Swiss, Prancis dan Italia.
(Via SF Chronicle)
Comments