Persepsi Mahasiswa Kedokteran Saudi Tentang Penggunaan Rokok Elektrik

By Vape Magz | News | Senin, 18 Oktober 2021

Sebuah studi dilakukan oleh mahasiswa kedokteran di Universitas King Abdulaziz di Arab Saudi, yang bertujuan untuk menilai pengetahuan dan sikap tentang vaping di kalangan mahasiswa kedokteran sarjana.

Melansir dari vaping360.com, penelitian tersebut bertemakan, ‘Pengetahuan dan Sikap di Antara Mahasiswa Kedokteran Terhadap Penggunaan Klinis Rokok elektrik’ ini bertujuan untuk mengukur kemungkinan peserta studi dalam mendukung penggunaan rokok elektrik untuk berhenti merokok. Berkaitan dengan hal tersebut, sebanyak 399 mahasiswa mengisi kuesioner yang berjumlah empat item.

Tanggapan yang dikompilasi menunjukkan bahwa minoritas menyetujui penggunaan rokok elektrik untuk berhenti merokok.

“Sebagian kecil (13,5%) percaya bahwa rokok elektrik disetujui oleh FDA untuk berhenti merokok, sementara sekitar sepertiga percaya dengan penggunaan rokok elektrik dapat menurunkan risiko kanker (31,1%) dan dapat membantu berhenti merokok (31,1%).” kata hasil studi tersebut dalam keterangan tertulisnya.

Ilustrasi vapers di Arab Saudi.

17,5% akan merekomendasikan rokok elektrik sebagai alternatif untuk berhenti merokok

Selain itu, kurang dari separuh peserta percaya bahwa rokok elektrik lebih baik untuk pasien daripada produk tembakau.

“Selanjutnya, 35,9% setuju atau sangat setuju bahwa rokok elektrik lebih baik untuk pasien daripada produk tembakau, dan 17,5% cenderung merekomendasikan rokok elektrik kepada pasien mereka untuk berhenti merokok.” tambahnya.

Sejalan dengan penelitian serupa dari seluruh dunia, para peneliti mengidentifikasi kesalahpahaman yang tak terhitung jumlahnya tentang rokok elektrik.

Mereka menyebut, kajian perihal rokok elektrik mesti terus diperbaharui sehingga banyak masyarakat yang teredukasi dan tentu menghilangkan kesalahpaham tentang rokok elektrik.

“Kami mengamati beberapa kesalahpahaman tentang kecanduan dan kesadaran yang tidak memadai tentang efek berbahaya rokok elektrik, yang mengarah ke pendapat non ilmiah tentang penggunaan terapeutiknya untuk pengurangan bahaya atau penghentian merokok. Program akademik di sekitar topik ini harus diperbarui sesuai dengan rekomendasi ahli mayoritas,” tulis kalimat penutup dalam penelitan ini.

(Via vaping360.com)

Comments

Comments are closed.