Perlu Pengawasan Ketat Produk Vape Demi Lindungi Pengguna

By Vapemagz | News | Minggu, 26 Juli 2020

Tren penggunaan rokok elektrik atau vaping semakin berkembang pesat di Indonesia. Mengikuti tren ini, masalah keamanan produk tersebut termasuk kualitas perangkat dan likuid yang dijual di pasar seharusnya juga mulai lebih diperhatikan.

Kebutuhan akan perangkat dan likuid berkualitas tinggi disuarakan oleh Ketua Aliansi Vapers Indonesia (AVI) Jawa Barat, Didong Wanorogo. Menurut Didong, langkah-langkah untuk memastikan tingkat kualitas yang tinggi penting dilakukan untuk mencegah kerusakan perangkat vape.

Layaknya produk elektronik lainnya, perangkat vape juga berpotensi untuk gagal berfungsi apabila produsen gagal melakukan kontrol kualitas yang tepat pada produk mereka.

“Gagal fungsinya dalam kasus vape biasanya terjadi pada pengguna mod yang tidak diregulasi yang kurang paham batas-batas yang harus dijaga. Seperti kemampuan baterai dan setting-an yang di pakai,” kata Didong dalam siaran pers yang diterima Vapemagz Indonesia.

Didong juga berharap bahwa Pemerintah menjadi lebih aktif dalam mengawasi produk vape yang tersedia di pasar. Seperti dengan memastikan keamanan perangkat serta e-liquid. Pengawasan dan regulasi dapat melindungi konsumen vape di masa depan.

Mengingat semakin banyak perokok beralih ke vape selama beberapa tahun terakhir, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk memberikan panduan tentang pengaturan produk-produk ini. Diharapkan kebijakan dari pemerintah nantinya dapat mengatur standar industri minimum untuk produk vape dapat membantu menjamin keamanan produk yang dibutuhkan konsumen ketika mereka memilih untuk beralih dari rokok konvensional.

RELX

Senada dengan Didong, General Manager RELX Indonesia, Jonathan Ng juga mengatakan bahwa produsen pod harus melakukan proses uji coba produk sebelum menjualnya ke pasar. Uji produk akan membantu produsen menghasilkan pod berkualitas tinggi yang aman bagi konsumen, sekaligus menghapus kekhawatiran di antara pengguna saat menggunakan produk tersebut.

“Pod RELX diproduksi di bawah kendali kualitas yang ketat. Produk kami memiliki banyak fitur keselamatan dan kebersihan yang mencegah kebocoran. RELX juga memanfaatkan teknologi termutakhir dalam pengembangan produk,” kata Jonathan.

“Pod RELX tidak hanya diproduksi dengan pemeriksaan kualitas yang ketat di bawah sertifikasi internasional, perangkat kami juga mematuhi berbagai standar di bawah sertifikasi RoHS dan CE, serta bersertifikat CB,” tambahnya

Jonathan juga mengingatkan konsumen dan para perokok yang berencana beralih ke vape agar selalu berhati-hati saat memilih pod dan likuid vape. Pasalnya produk yang tidak melalui pemeriksaan kualitas yang ketat memiliki potensi untuk merugikan pengguna.

“Kami telah melihat peningkatan dalam kasus pemalsuan pods RELX di pasaran. Pods RELX palsu sangatlah berisiko karena tidak dibuat dengan benar, tidak melalui proses uji, bahkan tidak melewati proses quality control apapun,” katanya.

Jonathan mencontohkan, baterai dalam perangkat palsu tidak bersertifikat dapat meledak dengan mudah. Ditambah lagi cairan di dalamnya sangat berpotensi mengandung zat kimia berbahaya. Pod palsu mudah bocor dan kandungan nikotin di dalamnya tidak sesuai dengan yang tertera pada kemasan

“RELX menyediakan cara mudah bagi para pengguna produknya untuk melakukan proses verifikasi keaslian produk melalui pemindaian kode QR yang terletak di bagian belakang kemasan. Fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk memastikan keaslian produk,” kata Jonathan.

(Siaran Pers)

Comments

Comments are closed.