Peringatan FDA Kuatkan Harga Saham Perusahaan Rokok

By Vapemagz | News | Jumat, 14 September 2018

Harga saham perusahaan rokok di Amerika Serikat melonjak Rabu (13/9/2018), setelah Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (U.S. Food and Drug Administration atau FDA) mengeluarkan peringatan untuk menarik rokok elektrik dari pasar. Hal ini terkait maraknya penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja.

FDA sedang mempertimbangkan untuk membatasi peredaran rokok elektrik beraroma, serta memasukkan produk tersebut dalam radar tinjauan. FDA secara khusus memerintahkan lima merek – Juul, BAT’s Vuse, Altria’s MarkTen, Imperial’s Blu E-cigs dan Japan Tobacco’s Logic, untuk menyerahkan rincian bagaimana mereka akan mencegah remaja menggunakan produk mereka. Kelima merek tersebut diwajibkan menyerahkan rencana itu dalam 60 hari ke depan.

FDA mengharuskan para perusahaan untuk merevisi praktik strategi penjualan dan pemasaran mereka, menghentikan distribusi produk ke pengecer yang menjual produk kepada anak-anak, serta menghentikan penjualan beberapa produk rokok elektrik beraroma hingga mereka menyelesaikan proses pemeriksaan.

Larangan dari FDA tersebut menjadi sentimen positif untuk perusahaan rokok. Pada perdagangan Rabu, saham-saham perusahaan rokok naik signifikan. Harga saham Altria naik lebih hampir 7 persen, naik ke rekor terbaik mereka sejak November 2008.

Begitu pula Philip Morris International yang meningkat sekitar 3 persen. British American Tobacco juga meningkat hampir 6 persen ke hari terbaik mereka sejak Desember 2008. Sementara itu, pada perdagangan saham di bursa London, harga saham Imperial Brands turut naik 3 persen.

CNBC
Harga saham Altria naik signifikan pada perdagangan Rabu, 13 September 2018.

Penjualan rokok elektrik telah mengancam eksistensi raksasa perusahaan-perusahaan tembakau. Meski mereka memiliki produk rokok elektrik mereka sendiri, produk tersebut gagal menyeimbangi kesuksesan Juul yang menurut survei Nielsen telah menguasai 72 persen kapitalisasi pasar.

Menurut data yang disusun oleh analis Wells Fargo Bonnie Herzog, Juul Labs sukses membukukan penjualan USD 1,29 milyar dalam bentuk vape kits dan nikotin selama 12 bulan terakhir, lebih dari setengah penjualan untuk seluruh kategori tersebut senilai USD 2,31 milyar. Peringatan FDA yang akan menarik peredaran rokok elektrik beraroma membuat Juul paling berisiko terkena imbasnya. Analis Michael Lavery mengatakan produk beraroma menyumbang sekitar 90 persen dari penjualan Juul.

Terkait peringatan FDA, BAT dan Altria yang memiliki Vuse dan Mark Ten, meminta FDA untuk meninjau produk rokok elektrik mereka yang baru. Produk baru ini memanaskan tembakau ketimbang membakarnya, yang dinilai dapat mengurangi tingkat racun daripada rokok konvensional. Produk ini juga dianggap tidak menarik bagi remaja karena memiliki rasa yang mirip dengan rokok tradisional. Philip Morris International juga tengah mengembangkan produk rokok elektriknya, IQOS, yang direncanakan untuk dikomersilkan jika regulator memberi izin.

(Via CNBC)

Comments

Comments are closed.