Perdana Menteri Inggris Umumkan Lockdown Ketiga

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 12 Januari 2021

Penguncian negara (lockdown) kedua di Inggris memaksa semua pengecer dan layanan non-esensial tutup mulai 5 November hingga 2 Desember 2020. Kebijakan ini jelas menyebabkan kekecewaan oleh pelaku industri vaping, karena kebutuhan produk tersebut sebagai alat bantu berhenti kembali diabaikan. Sayangnya, kebijakan ini tampaknya akan terjadi sekali lagi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan penutupan ketiga di Inggris, yang dimulai minggu ini dan akan berlangsung hingga pertengahan Februari. Dalam pidato keempat Johnson sejak pandemi dimulai, mengatakan bahwa jenis baru virus corona antara 50 persen hingga 70 persen lebih mudah menular.

BBC
Inggris sepenuhnya mendukung penggunaan vape sebagai alat berhenti merokok. Namun faktanya banyak tekanan yang ditimbulkan selama pandemi yang menyebabkan banyak orang ingin kembali merokok akibat penutupan toko vape.

“Baru bulan lalu kampanye Stoptober yang didukung pemerintah mendorong perokok untuk berhenti, termasuk vaping. Mereka yang menerima tantangan selama sebulan, sekarang tidak memiliki akses ke toko vape lokal mereka. Kami akan menyampaikan poin ini kepada pemerintah atas nama industri dan meminta untuk mempertimbangkan kembali kebijakan penutupan toko vape,” kata John Dunne, Direktur Jenderal UKVIA November lalu.

(Via Anadolu Agency)

Comments

Comments are closed.