Penyakit Misterius Terkait Vape Diduga Berasal Dari Vitamin E Yang Terkandung Likuid Ganja

By Bayu Nugroho | News | Jumat, 6 September 2019

Hasil sementara dari penyelidikan kasus untuk mencari hubungan antara vaping dan penyakit paru-paru parah yang menimpa sejumlah remaja AS menemukan bahwa Tingkat Vitamin E Asetat sangat tinggi di hampir semua produk vaping yang mengandung ganja yang dianalisis, kata pejabat kesehatan New York.

Tes laboratorium yang dilakukan di Wadsworth Center New York menunjukkan “sangat tinggi” Vitamin E Asetat dalam sampel yang mengandung ganja. Semenjak penemuan ini Vitamin E Asetat sekarang menjadi fokus utama dari penyelidikan Departemen Kesehatan.

Vitamin E Asetat, umumnya umumnya digunakan sebagai suplemen gizi, bukan bahan aditif yang disetujui untuk produk vape resmi New York State Medical Marijuana Program dan tidak terlihat dalam produk berbasis nikotin yang diuji.

“Kami mendesak masyarakat untuk waspada tentang produk vaping yang akan digunakan dan untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan, jika mengalami gejala aneh terhadap pernafasan. Secara umum, vaping mengandung zat yang aman, namun akan kami terus mengeksplorasi semua opsi untuk memerangi masalah kesehatan masyarakat ini, ” kata Dr. Howard Zucker, Komisaris Kesehatan New York, dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kesehatan mencatat bahwa Vitamin E Asetat tidak berbahaya jika dikonsumsi sebagai suplemen Vitamin atau diterapkan pada kulit. Namun dalam kasus ini Departemen tengah menyelidiki efek kesehatannya jika dikonsumsi dengan cara dihirup sebagai likuid dalam vaping yang menjadi kasus paru-paru yang viral.

The Washington Post
Beberapa produk yang ditemukan mengandung Vitamin E Asetat adalah likuid dengan rasa permen.

Pada hari Kamis (5/9), departemen kesehatan negara bagian New York telah menerima 34 laporan penyakit paru-paru yang parah di antara pasien, usia 15 hingga 46, yang semuanya menggunakan setidaknya satu produk vape yang mengandung ganja sebelum mereka menjadi sakit.

CDC belum mengidentifikasi satu produk yang dapat bertanggung jawab, meskipun penggunaan THC dan kanabinoid telah dilaporkan dalam banyak kasus. THC atau tetrahydrocannabinol, adalah zat psikoaktif dalam ganja.

Pada hari Kamis, Food and Drug Administration (FDA) AS mengatakan bahwa mereka terus “bekerja sama” dengan CDC dan mitra kesehatan masyarakat negara bagian dan lokal untuk menyelidiki insiden ini secepat mungkin.

(Via The Washington Post / Detik)

Comments

Comments are closed.