Sebuah media lokal di Wisconsin, Amerika Serikat, TMJ4 melakukan penyelidikan tentang maraknya penggunaan vape di kalangan remaja. Mereka menyebut vape bagaikan epidemi alias wabah menular di kalangan remaja. Pasalnya, saat anak-anak mulai kembali ke sekolah, para siswa kini tidak hanya membawa alat tulis dan buku-buku, melainkan turut membawa vape.
“Sebagian besar siswa kelas junior melakukannya,” kata Kayla, 16 tahun. Kayla adalah anggota FACT, program pencegahan penggunaan tembakau di kalangan remaja Wisconsin. TMJ4 berbicara kepada empat remaja dari kelompok itu. Tiga dari empat remaja mengatakan mereka telah melihat siswa vaping di SMA mereka. Bahkan, dua dari empat remaja mengatakan mereka telah melihat anak-anak kelas 8 melakukan vaping.
Ironisnya, beberapa pelajar mulai vaping dengan bahan-bahan lainnya yang bukan nikotin, termasuk ganja. “Banyak teman saya yang melakukannya, sebagian besar teman saya melakukannya. Dengan vape anda dapat memasukkan THC (sejenis kanabis), semua jenis ganja,” kata Tim, 19 tahun. Pernyataan ini diamini oleh Departemen kepolisian wilayah Waukesha, yang menemukan vape-vape hasil sitaan pihak sekolah yang berisi ganja.

Getty Images
Remaja menggunakan vaping menjadi epidemi di Amerika Serikat.
Amy Kuechler, seorang psikolog di Rogers Behavioral Health yang merawat remaja dengan kecanduan narkoba mengatakan mereka sering tidak tahu apa yang mereka gunakan saat berbagi vape. “Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan sekitar 14 persen dari anak-anak mengatakan mereka sama sekali tidak tahu apa yang baru saja mereka isap,” kata Kuechler.
FACT mengatakan, orang tua mungkin tidak akan menyadari bahwa anak-anak mereka melakukan vaping. Hal ini disebabkan karena beberapa vape berbentuk seperti perangkat USB. National Youth Tobacco Survey tahun 2016 menyatakan sekitar 1,7 juta pelajar tingkat atas telah menggunakan rokok elektrik. Sebanyak 500 ribu pelajar tingkat menengah juga telah menggunakan vape.
Komisioner Food and Drug Administration (FDA) Dr. Scott Gottlieb menegaskan bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan produk tembakau jenis apapun. “Kami akan melakukan penindakan kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan pemasaran dengan target anak-anak,” ujar Gottlieb.
(Via TMJ4)
Comments