Vapemagz – Menurut laporan terbaru dari sebuah penelitian menyebutkan penggunaan rokok elektrik alias vape di negara bagian Amerika Serikat (AS), Indiana mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden dan CEO Richard M. Fairbanks Foundation, Claire Fiddian-Green penggerak penelitian mengatakan bahwa rokok elektrik merupakan produk baru yang terus berkembang.
“Dalam hal penggunaan rokok elektrik di Indiana, angka tersebut tumbuh sebesar 72 persen dari tahun 2016 hingga 2021, yang merupakan data terbanyak yang kami miliki,” ujar Fiddian-Green, dikutip dari WFYI Indianapolis, Rabu (1/11/2023).
Meski penelitian menunjukkan rokok elektrik lebih aman dibanding rokok tradisional, Fiddian-Green menjelaskan bahwa vape masih berbahaya dalam banyak hal.
“Uap rokok elektrik sering dianggap tidak berbahaya, padahal sebenarnya tidak,” jelasnya. “Ini mengandung nikotin 2,7 kali lebih banyak di udara di rumah-rumah yang terdapat vaping dibandingkan rumah-rumah tanpa tembakau, dan juga mungkin mengandung zat berbahaya seperti karsinogen dan logam.”
Lebih lanjut, Fiddian-Green mengungkapkan vaping remaja secara keseluruhan telah menurun di Indiana, namun “sejumlah besar” remaja Hoosier masih menggunakan rokok elektrik.
“Sembilan persen dari seluruh remaja Indiana mengatakan bahwa mereka rata-rata menggunakan rokok elektrik dalam sebulan terakhir,” terang Fiddian-Green. “Dan di kelas 11 dan 12, hampir 20 persen siswa mengatakan bahwa mereka telah menggunakan vaping dalam sebulan terakhir.”
Fiddian-Green menyebut jumlah nikotin rokok elektrik dapat mempengaruhi reseptor otak, sehingga lebih rentan membuat remaja alami kecanduan.
“Kita perlu memastikan bahwa kita mendidik generasi muda dan orang dewasa tentang bahaya yang ditimbulkan dari vaping,” ucapnya. “Kita perlu memastikan masyarakat memahami bahwa mereka tidak aman. Mereka benar-benar menimbulkan kerugian dan yang terbaik adalah berhenti sepenuhnya.”
“Setiap orang yang menggunakan vape dapat mengeluarkan biaya kesehatan tambahan lebih dari $2.000 per tahun,” tuturnya. “Dan karena pemberi kerja dan pembayar pajak membayar sebagian besar pengeluaran layanan kesehatan, itu berarti semua orang, baik mereka membayar atau tidak, ikut menanggung biaya tersebut.”
Comments