Pengguna TikTok Terkena Klamidia Diduga Akibat Perangkat Vaping Ilegal

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 17 Februari 2021

Paru-paru remaja perempuan terinfeksi klamidia setelah mereka menggunakan vape nikotin selama setahun, menurut video TikTok yang ditonton lebih dari dua juta kali.

Dalam video yang telah dihapus oleh pemiliknya @whycantany1leavemealone, remaja tersebut mengatakan bahwa mengalami demam selama 13 hari dan pneumonia pada bulan Oktober 2020. Remaja tersebut mengaku telah menggunakan vape dengan likuid salt nicotine selama setahun. Gejala aneh tersebut mendorong dia untuk memeriksakan diri ke dokter.

Setelah tes hepatitis dan COVID-19 menunjukkan hasil negatif, dokter mendiagnosis remaja terkena klamidia pneumoniae, jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang menargetkan paru-paru.

Pakar kesehatan percaya bahan kimia seperti formaldehida dan akrolein bisa berpotensi menjadi penyebabnya, serta vitamin E asetat, komponen minyak nabati yang digunakan untuk mengubah nikotin atau THC menjadi aerosol yang kemudian dihirup oleh pengguna.

Shutterstock
Namun, pakar kesehatan tidak dapat menunjukkan satu pun penyebab peningkatan dalam kasus ini, karena industri perangkat vape sangat luas dan belum diatur sepenuhnya. Kemungkinan terbesar remaja perempuan tersebut menggunakan perangkat vape atau likuid dari pasar gelap yang berbahaya.

Ada kemungkinan beberapa bahan ini tidak menguap sepenuhnya sehingga saat pengguna menghirupnya, cairan tersebut masuk ke paru-paru dan menumpuk, menyebabkan bentuk pneumonia langka yang dilaporkan di banyak rawat inap terkait vape baru-baru ini.

Pada studi bulan Desember 2017 di jurnal Respiratory Research menemukan orang yang melakukan vape secara teratur lebih dari 1,3 kali lebih mungkin untuk berpotensi mengidap penyakit paru-paru kronis daripada non-vapers karena infeksi bakteri. Perokok tembakau memiliki kemungkinan 2,6 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut.

Ahli paru Dr. Luis Chug mengatakan bahwa ada perkiraan antara 1 hingga 20 persen kemungkinan seseorang dapat terinfeksi klamidia pneumoniae, tetapi tidak ada data tentang penularan terkait vape. Karena klamidia pneumoniae menyebar melalui tetesan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mungkin begitulah cara pasien mengembangkan penyakitnya.

“Saya akan mengatakan jika Anda akan melakukan vaping, belilah perangkat vape dan kartrid dari sumber yang memiliki reputasi baik. Jangan berbagi perangkat vape Anda dengan orang lain, terutama selama pandemi COVID-19,” kata Chug.

(Via Complex)

Comments

Comments are closed.