Action on Smoking and Health (ASH) mengatakan persentase pengguna terbesar rokok elektrik menggunakan perangkat ini, dikarenakan mereka berhenti untuk mengkonsumsi rokok konvensional, sementara 40 persen adalah perokok yang mencoba berhenti merokok.
Organisasi pengalangan dana kesehatan mengatakan bahwa survei yang dilakukan pada 12.000 orang dewasa menunjukkan bahwa sebagian besar perokok sadar bahwa beralih ke vaping bisa meningkatkan kesehatan mereka. Studi ini memperkirakan ada peningkatan 10 persen pengguna rokok elektrik antara tahun 2017 dan 2018, dari 2,9 menjadi 3,2 juta orang.
Survei menunjukkan ada tiga alasan utama kenapa mantan perokok berpindah ke vaping, karena ingin berhenti merokok pada angka 62 persen, nyaman dengan vaping di angka 11 persen dan menghemat uang pada angka 10 persen. Namun, masih ada sebagian perokok, sekitar sepertiga belum pernah sekalipun mencoba vaping, menurut peneliti.
Inggris telah berada di garis terdepan dalam memerangi kesalahpahaman informasi tentang rokok elektrik. Awal tahun ini, Public Health England (PHE), merilis sebuah ulasan yang memperbarui laporan vaping di tahun 2015, yang mengkonfirmasi bahwa vaping 95 persen lebih baik daripada merokok.
(Via BBC)
Comments