Pengguna Kian Marak, Pemerintah Bangladesh Akan Melarang Penjualan Vape

By Vape Magz | News | Kamis, 23 September 2021

Bangladesh akan bergabung dengan beberapa negara Asia lainnya yang telah melarang penjualan produk vaping. Seperti kebanyakan negara Asia lainnya yang melarang produk vaping, Bangladesh telah membuat keputusan dalam “kemitraan” bersama Bloomberg Philanthropies.

Kemitraan tersebut merupakan sebuah program kampanye yang bertemakan Anak-Anak Bebas Tembakau (the Campaign for Tobacco-Free Kids). Keputusan itu diumumkan pada pertemuan awal pekan ini yang diselenggarakan oleh lembaga kesehatan pemerintah Bangladesh.

Mengutip The Business Standard, pelarangan rokok elektrik adalah bagian dari tujuan untuk membangun negara bebas tembakau, seperti yang dipromosikan oleh perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. Meski begitu, saat ini Bangladesh belum memiliki undang-undang khusus terkait vaping atau penjualan produk vaping.

Survei Global Adult Tobacco pada tahun 2017, menunjukkan tingkat penggunaan tembakau di Bangladesh sangat mengkhawatirkan. Lebih dari 36% pria saat ini merokok tembakau, dan lebih dari 20% dari seluruh populasi orang dewasa menggunakan apa yang disebut tembakau tanpa asap Pemerintah Bangladesh, bagaimanapun menggambarkan vaping sebagai ancaman kesehatan yang sama dengan merokok.

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. (Foto: observerbd.com)

“Penggunaan produk tembakau baru yang disebut e-cigarette meningkat dari hari ke hari dan hal ini mengkhawatirkan,” kata sekretaris senior Layanan Kesehatan Bangladesh, Lokman Hossain Mia.

“Rokok elektrik sama berbahayanya untuk kesehatan seperti rokok konvensional,” tambahnya.

Menurutnya, produk vaping akan menjadi sebuah pertimbangan dalam undang-undang pengendalian tembakau di Bangladesh. Sebab, penggunaan rokok elektrik di negaranya kian hari kian meningkat.

“Kami akan mempertimbangkan rekomendasi untuk menerapkan undang-undang pelarangan rokok elektrik”, kata Mia.

“Larangan itu akan dimasukkan dalam versi terbaru dari Undang-Undang Pengendalian Tembakau Bangladesh, yang telah diumumkan oleh perdana menteri Bangladesh dan akan mencakup tujuan formal untuk bebas tembakau pada tahun 2040,” sambungnya.

Sementara itu, karena produk vaping tidak diproduksi di Bangladesh, Penasihat Kebijakan Utama lembaga Tobacco-Free Kids, Hossain Ali Khandaker mengatakan, bahwa vape akan mudah dilarang di Bangladesh.

“sekarang adalah waktu yang tepat untuk melarangnya dengan mengubah undang-undang.” Kata Hossain.

“Dan karena anak muda sangat bergantung pada belanja online, ketersediaan produk tembakau secara online akan mendorong mereka untuk menggunakan rokok elektrik. Itu sebabnya rokok elektrik harus dilarang oleh hukum.” Pungkasnya.

Comments

Comments are closed.