Pengembangan Produk Vapor Jadi Target Utama CEO Baru BAT

By Vapemagz | News | Jumat, 28 September 2018

British American Tobacco menunjuk Jack Bowles sebagai Pejabat Eksekutif Tertinggi (chief executive officer atau CEO) yang baru menggantikan Nicandro Durante yang akan pensiun 1 April mendatang. BAT menugaskan Bowles untuk fokus dalam adaptasi produk tembakau baru, sebagai antisipatif penurunan jumlah perokok di masa depan.

“Saya yakin kami akan mengambil keuntungan penuh dari peluang ini. Kami akan melakukan percepatan transformasi BAT menuju perusahaan produk tembakau dan nikotin multi kategori,” kata Bowles dalam pernyataan resmi usai penunjukan.

Bowles, 54 tahun, bergabung bersama BAT, perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia sejak tahun 2004 lalu. Sebelum diangkat menjadi CEO, Bowles sudah memimpin BAT divisi regional Eropa Barat, Amerika dan Asia Pasifik. Dirinya akan dilantik sebagai CEO pada 1 November dan bergabung bersama dewan pada 1 Januari 2019.

CEO BAT saat ini, Durante berencana untuk pensiun pada 1 April mendatang, setelah 37 tahun mengabdi bersama BAT. Sejak menjabat sebagai CEO selama 8 tahun terakhir, Durante sukses mengangkat nilai saham BAT sekitar 50 persen. Hanya saja, dalam 12 bulan terakhir nilai saham BAT turun hingga 23 persen.

R.J. Reynolds Vapor
Produk tembakau generasi berikutnya milik British American Tobacco, Vuse.

Penurunan harga saham BAT akhir-akhir ini seiring dengan meningkatnya popularitas produk tembakau generasi berikutnya, khususnya vape. Meski BAT juga memiliki produk vapor seperti Vype dan Vuse, produk vapor BAT masih kalah dengan JUUL, yang menurut survei Nielsen terakhir sukses menguasai pangsa pasar sebesar 70 persen.

Tugas berat kini menanti Bowles, khususnya dalam mengembangkan produk vapor milik BAT. Pada Juli lalu, BAT menargetkan pendapatan sebesar GDP 1 miliar sepanjang tahun ini dari produk tembakau generasi berikutnya. Meski demikian, pada paruh pertama penjualan produk ini tak sesuai ekspektasi, khususnya pada beberapa pasar Asia seperti Jepang dan Korea.

Awal bulan ini, Vuse milik BAT masuk ke dalam radar peringatan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA), bersama dengan produk vapor lainnya seperti JUUL, MarkTen, Blu E-cigs dan Logic. FDA menilai produk-produk ini dipasarkan dengan menargetkan para remaja dan anak sekolah.

BAT juga menargetkan untuk meluncurkan produk tembakau yang dipanaskan (Heat not Burn atau HNB) yakni Eclipse di Amerika Serikat pada tahun ini. Produk ini diharapkan mampu menyalip IQOS milik Philip Morris. Tantangan lainnya untuk Bowles juga datang dari rival BAT lainnya, Imperial Brands yang telah mengumumkan akan meluncurkan produk HNB pada awal tahun mendatang.

(Via Nasdaq)

Comments

Comments are closed.