Pemerintah Selandia Baru akan menindak siapa saja yang menjual produk vape kepada remaja, dengan tujuan menghentikan kebiasaan mengkonsumsi nikotin mereka. Namun, pengecer vape memperingatkan hal ini akan berdampak lebih besar pada perokok remaja yang berusaha berhenti merokok.
Peraturan yang diusulkan akan membatasi pengecer umum untuk menjual rokok mentol atau produk vape dengan rasa mint. Siapa pun yang menginginkan pilihan rasa vape yang tidak ada hubungannya dengan tembakau harus pergi ke toko vape khusus.
Pemilik toko retail dari Feilding dan Palmerston North setuju dengan rencana pemerintah untuk mengeluarkan likuid vape dari rak mereka, karena tidak terlalu berpengaruh pada penghasilan mereka.
Di sisi lain, manajer toko Makino Dairy, Gary Singh, mengatakan penghapusan itu akan membuat mereka yang mencoba berhenti merokok, kembali ke rokok konvensional.
Vaping Facts, situs web yang terkait dengan Kementerian Kesehatan Selandia Baru, mengakui vaping lebih aman daripada merokok. Meskipun vaping sendiri tak sepenuhnya aman, situs web tersebut tetap menyarankan untuk menggunakan vape, karena itu merupakan metode berhenti merokok paling efektif saat ini.
Tahun lalu, pemerintah mengeluarkan Smokefree Environments and Regulated Products (Vaping) Act, yang menetapkan jangka waktu 15 bulan untuk mengubah bagaimana produk vape dapat dijual, ditampilkan, dipromosikan, atau dikemas.
Tindakan tersebut membutuhkan peraturan tambahan untuk disahkan, pengecer vape non-spesialis seperti apa dapat menjual likuid vape dengan rasa tertentu. Toko vape yang berhasil mencapai 60 persen atau lebih dari keseluruhan penjualan mereka, sudah memenuhi syarat untuk menjadi pengecer vape spesialis, yang memungkinkan mereka menjual likuid vape dengan rasa apa pun.
(Via Vaping Facts)
Comments