Tinjauan Cochrane 2021 yang meneliti penggunaan rokok elektrik untuk berhenti merokok mencakup 61 studi dilakukan di 14 negara dan terdiri dari total 16.759 peserta dewasa. Adapun data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa rokok elektrik yang mengandung nikotin lebih efektif dalam membantu orang berhenti merokok daripada alternatif lain, seperti permen karet atau patch nikotin. 

Dipimpin oleh Jamie Hartmann-Boyce, direktur di Pusat Kedokteran Berbasis Bukti Universitas Oxford. Tinjauan tersebut memperkuat argumen anti-merokok yang tak terhitung jumlahnya dan argumen dari para ahli pengurangan dampak buruk tembakau yang telah lama mendukung rokok elektrik sebagai alat berhenti merokok. Sementara itu, sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health menyoroti bahwa potensi penghentian merokok melalui rokok elektrik, sebagian besar dibayangi oleh liputan media tentang potensi risiko yang diwakili oleh vaping untuk remaja. 

Kenneth Warner, dekan emeritus dan Profesor Emeritus Universitas Terhormat Avedis Donabedian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, serta 14 presiden sebelumnya dari the Society for Research on Nicotine and Tobacco adalah orang-orang yang berkontribusi dalam penulisan artikel yang menyoroti bagaimana potensi manfaat vaping sedang diabaikan.

“Karena bukti menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat meningkatkan kemungkinan berhenti merokok, banyak ilmuwan, termasuk penulis esai ini, mendorong komunitas kesehatan, media, dan pembuat kebijakan untuk lebih hati-hati menimbang potensi vaping untuk mengurangi kematian akibat merokok pada orang dewasa,” tulis artikel tersebut.

Via vapingpost.com