Penelitian Menilai HPTL Lebih Aman, Insentif Dibutuhkan Untuk Memajukan Industri

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 7 Februari 2021

Produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) dinilai lebih baik dalam menekan penggunaan rokok tembakau. Risiko terhadap kesehatannya pun jauh lebih rendah, maka dari itu penyesuaian regulasi HPTL bahkan insentifnya sangat dibutuhkan untuk industri ini.

Kepala Departemen Farmasetika dan Peneliti Utama Departemen Farmasi Universitas Brawijaya Oktavia Eka Puspita mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan menggunakan metode systematic literature review untuk mengetahui apakah mungkin HPTL dapat mengurangi risiko kesehatan individu dibandingkan dengan merokok tembakau.

“Dengan menjadikan kandungan HPTL sebagai subjek utama penelitian. Dalam studi ini, kami telah menyeleksi 1.400 judul artikel publikasi hasil penelitian terkait riset HPTL dan terseleksi 30 judul artikel sesuai kriteria yang kami tentukan, diantaranya menggunakan metode Randomized Controlled Trial (RCT),” kata Oktavia dalam diskusi virtual, Kamis (4/2/2021).

Liputan6.com / Immanuel Antonius
Produk HPTL memiliki potensi pengurangan dampak buruk yang dapat bermanfaat bagi konsumen di Indonesia. Namun, masih diperlukan uji klinis lebih lanjut dalam rangka penyusunan kebijakan di Indonesia yang berbasis ilmu pengetahuan.

Dalam penelitian ini, Oktavia menggunakan senyawa hasil pembakaran atau Biomarker Of Exposure (BOE) dan penanda fungsi kardiovaskular sebagai parameter penurunan risiko. BOE merupakan senyawa yang sama yang terkandung asap rokok, sehingga senyawa ini bisa digunakan sebagai penanda bahwa seseorang telah terpapar senyawa hasil pembakaran atau tidak.

Lewat parameter tersebut, BOE, tekanan darah, denyut nadi, dan pengaruh terhadap pembuluh darah pengguna HPTL lebih rendah dibandingkan perokok. Maka dari itu, peneliti menarik kesimpulan bahwa pengguna produk HPTL berpotensi menurunkan risiko konsumsi nikotin lebih tinggi daripada perokok.

(Via Bisnis)

Comments

Comments are closed.