Penelitian di AS Menyebut Vaping Tidak Membuat Kamu Lebih Rentan Terhadap Virus Corona

By Vape Magz | News | Jumat, 17 September 2021

Jika kamu pernah melihat atau membaca pemberitaan yang bertajuk ‘Vaping Meningkatkan Kerentanan terhadap Virus Covid-19 Pada Tikus Percobaan’, maka pikiran pertama yang mungkin muncul adalah: “Mengapa tikus melakukan vaping?”

Tetapi setelah kamu membaca redaksi siaran pemberitaan itu, ternyata penelitian tersebut cukup serius dan hasilnya menarik untuk dibahas.

Virus Covid-19 sendiri pada dasarnya menargetkan sel-sel pada paru-paru manusia, itulah sebabnya Covid merupakan penyakit yang menyerang pernapasan. Jadi gagasan bahwa menghirup uap dari rokok elektrik meningkatkan risiko terkena penyakit ini masuk akal secara intuitif. Namun apakah ada bukti yang mendukung teori itu?

Faktanya, keterkaitan antara vaping dan Covid adalah bertolak belakang. Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan keterkaitan keduanya telah disiarkan pada media massa secara masif, namun tak sedikit pula penelitian yang menunjukan hasil yang berbeda. Sayangnya, hasil penelitian yang berbeda itulah yang luput dari jangkauan media massa.

Salah satu gedung Mayo Clinic di Amerika Serikat. (Foto: MPR News)

Seperti salah satu penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh kelompok riset medis yang berbasis di Amerika Serikat, Mayo Clinic. Hasil penelitian dari Mayo Clinic terkait kontradiksi hubungan antara Covid-9 dan rokok elektrik telah diterbitkan dalam Journal of Primary Care & Community Health.

Penelitian tersebut melibatkan sampel hampir 70.000 pasien yang berusia di atas 12 tahun, yang merokok atau menggunakan vape. Demografinya relatif beragam, dengan 86% orang-orang kulit putih, rasionya 62:38 antara perempuan dan laki-laki.

Faktor-faktor tersebut dipertimbangkan ketika menghitung bagaimana merokok dapat memengaruhi kemungkinan didiagnosis dengan Covid-19. Hasilnya, hanya 5% yang dinyatakan positif Covid-19.

Menurut penelitian Mayo Clinic, orang yang hanya menggunakan rokok elektrik tidak lebih mungkin untuk tertular Covid-19, sedangkan perokok konvensional memiliki penurunan risiko terinfeksi Covid-19. Hasil itu berdasarkan fokus pada bahan umum dari kedua jenis rokok tersebut, yaitu nikotin. Nikotin, dapat digaris bawahi, tidak bertanggung jawab atas dugaan kerentanan terhadap Covid-19.

Seperti judul penelitian tadi yang menyimpulkan bahwa, penggunaan rokok elektrik tidak memiliki kaitan dengan diagnosis Covid-19. Namun, kontroversi tentang bagaimana vaping dapat mempengaruhi kerentanan terhadap infeksi oleh Coronavirus masih terus berlanjut.

 

(Via Journal of Primary Care & Community Health)

Comments

Comments are closed.