Vapemagz – Menurut survei dari para peneliti di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, dibanding snus, rokok elektrik alias vape saat ini lebih populer sebagai produk alternatif bagi kalangan perokok Norwegia yang ingin berhenti merokok.
Snus sendiri merupakan produk tembakau kering dalam bentuk sachetan yang diletakkan di bawah bibir atas, dan sering digunakan oleh perokok Norwegia serta Swedia.
Melansir sciencenorway, Senin (21/8/2023), hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 32 persen perokok di setiap harinya akan beralih ke rokok elektrik. Sementara, hanya 22 persen perokok yang memilih snus sebagai produk alternatif.
Sedangkan, di sisi lainnya, hanya satu dari lima responden yang memanfaatkan patch nikotin dan permen nikotin.
Peneliti senior Karl Erik Lund mengatakan rokok elektrik telah menjadi pilihan yang jauh lebih menarik bagi perokok untuk memuaskan hasrat nikotin mereka.
Lund menganggap, rokok elektrik kurang berbahaya dan jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok tradisional. Meski, sejauh mana kurang bahayanya masih menjadi perdebatan.
Menurut Royal College of Physicians, potensi bahaya dari vaping hanya sekitar 5 persen dari efek yang disebabkan oleh merokok.
“Tapi yang jelas mereka tidak memiliki unsur pembakaran yang dimiliki rokok, yang membuat merokok biasa sangat berbahaya,” jelas Lund.
Tanggapan Peneliti terkait Pelarangan Rokok Elektrik
Menteri Pelayanan Kesehatan dan Perawatan Norwegia, Ingvild Kjerkol telah mengusulkan untuk menerapkan pencabutan pelarangan rokok elektrik yang mengandung nikotin.
Di sisi lain, bentuk vape yang memiliki rasa akan dilarang, selebihnya hanya rokok elektrik dengan rasa tembakau yang diizinkan untuk dijual.
Kjerkol juga menyarankan pelarangan penjualan online semua produk nikotin, termasuk rokok elektrik.
“Penggunaan tembakau adalah salah satu penyebab utama kematian dini dan ketidaksetaraan kesehatan sosial di Norwegia, jadi kita perlu mengurangi penggunaan tembakau. Kami ingin memperkenalkan larangan penjualan online produk tembakau dan e-rokok untuk mencegah penjualan kepada anak di bawah umur,” jelas Kjerkol lewat keterangan resmi, seperti dikutip sciencenorway.
“Rokok elektrik dengan nikotin akan legal untuk dijual di Norwegia saat peraturan tembakau mulai berlaku. Kami perkirakan hal itu akan terjadi pada tahun 2023. Oleh karena itu, akses ke produk-produk tersebut akan meningkat dibandingkan dengan situasi saat ini,” tambanhnya.
“Larangan penjualan online akan memberi otoritas kontrol yang lebih baik atas produk mana yang diimpor dari luar negeri, dan kami akan mempertimbangkan proyek kolaborasi antara bea cukai dan otoritas kesehatan untuk melawan perdagangan tembakau ilegal,” lanjut Kjerkol.
Menanggapi pernyataan dari Menteri Kjerkol, Lund mengatakan bahwa kebanyakan pengguna rokok elektrik menggunakan liquid atau cairan dengan rasa buah.
“Kebanyakan orang menggunakan cairan dengan rasa beri atau buah,” kata Lund.
Lund pun mengungkapkan, pelarangan ini akan menghambat motivasi perokok untuk beralih ke produk alternatif atau rokok elektrik yang memiliki profil rendah risiko.
“Ini dapat menghambat motivasi perokok untuk beralih dari rokok yang mengancam jiwa ke alternatif yang mengurangi bahaya,” jelas Lund.
“Atau, mereka yang saat ini menggunakan rokok elektrik beraroma mungkin terpaksa menggunakan sumber pasar gelap yang tidak aman atau, dalam kasus terburuk, mulai mencampur sendiri rasa berbahaya,” ungkapnya.
Comments