Vapemagz – Pendapatan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan pada semester 1 tahun 2024 sebesar 10,54% atau Rp50,1 triliun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yakni Rp55,85 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman menyatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan rendahnya volume penjualan imbas kenaikan tarif cukai tahun 2024. Di sisi lain, daya beli masyarakat ikut melemah terutama segmen kelas menengah ke bawah.
“Penurunan sebesar 10,54% terdorong oleh adanya penurunan volume penjualan dan tentunya juga mengandung unsur kenaikan harga (jual) yang terjadi di paruh pertama tahun 2024 yang dilakukan bulan Maret dan Mei,” ujar Heru dalam Public Expose, dikutip Jumat (30/82024).
Gudang Garam Belum Berencana Produksi Rokok Elektrik
Heru memastikan perusahaan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke produk rokok elektrik alias vape dengan alasan dinilai harga vape lebih mahal dibandingkan rokok konvensional, serta daya beli masyarakat masih lesu.
“Kita sampai hari ini belum merencanakan untuk mengeluarkan produk ini mengingat bahwa produk rokok elektrik sebetulnya lebih mahal daripada rokok. Sedangkan besarnya segmen yang mampu merokok memang tumbuh tapi relatif kecil,” jelasnya.
“Karena ini cenderung ada di level atas, mengingat bahwa rokok-rokok elektrik itu harus punya modal alatnya dan batang rokoknya yang dimasukkan itu pun terkena cukai,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menjelaskan bahwa total komponen dalam negeri atau TKDN dari produk rokok elektrik itu minim, sehingga menjadi pertimbanagn lain mengapa perseroan enggan ekspansi ke produk vape.
“Untuk rokok alternatif ini total komponen dalam negeri yang ada di rokok-rokok itu relatif jauh lebih rendah daripada rokok konvensional. Itu juga salah satu faktor yang membuat kami berpikir berulang-ulang untuk melangkah ke segmen tersebut,” sambung Istata.
Comments