Pemerintah Skotlandia Keluarkan Anggaran Miliaran Rupiah Supaya Para Tahanan Bisa Vaping

By Vapemagz | News | Kamis, 3 Januari 2019

Narapidana memang kerap kali dianggap sebagai sampah masyarakat. Meski demikian, tidak berarti mereka tidak memiliki hak sebagai warga negara yang wajib dijamin oleh pemerintah. Salah satunya adalah hak untuk hidup sehat. Hal itu yang coba untuk dijamin oleh pemerintah Skotlandia.

Guna mendukung pola hidup sehat di kalangan para tahanan, pemerintah Skotlandia menetapkan larangan merokok di penjara sejak akhir November lalu. Sebagai gantinya, pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar GBP 150.000 atau sekitar IDR 2,7 miliar demi memberikan peralatan vaping gratis kepada para tahanan.

Menurut Scottish Prisoner Service (SPS), mereka telah memberikan sekitar 7.500 perlengkapan vaping secara cuma-cuma kepada para tahanan. Setiap perlengkapan yang disediakan oleh SPS mencakup vaping pen, pengisi daya dan tiga bungkus likuid vapor seharga GBP 14. Kebijakan ini dilakukan demi penghematan jangka panjang melalui peningkatan kesehatan staf dan tahanan.

Sekadar informasi, sekitar 72 persen tahanan adalah perokok. Persentase ini 4 kali lebih besar dibandingkan dengan tingkat perokok di keseluruhan populasi Skotlandia, yakni sebesar 16 persen. SPS mengklaim sejak aturan larangan merokok diberlakukan November lalu, kualitas udara di penjara telah meningkat rata-rata 80 persen.

“Ini adalah langkah yang sangat positif untuk kesejahteraan para tahanan dan staf penjara. Saya pikir uang yang dikeluarkan pemerintah telah digunakan dengan baik. Manfaat kesehatan bagi staf kami dan para tahanan jauh lebih besar daripada biaya awal yang kami miliki untuk memperkenalkan program ini,” kata juru bicara SPS Tom Fox.

BBC
Kualitas udara di penjara telah meningkat rata-rata 80 persen sejak rokok dilarang dan digantikan vaping.

Salah satu narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Edinburgh mengatakan awalanya para narapidana tidak mendukung larangan merokok. Hanya saja mereka berubah pikiran setelah disediakannya peralatan vaping gratis untuk tahanan.

“Tidak ada masalah, karena kita punya vape. Jika kita tidak mendapat vape, mungkin akan muncul segala macam masalah,” ujarnya. Meski demikian, para tahanan masih mengeluhkan masalah biaya isi ulang.

“Kami perlu menghabiskan lebih banyak uang untuk isi ulang, sementara beberapa tahanan disini adalah orang yang tergolong tidak mampu. Tetapi pada saat yang sama, kebijakan mengganti rokok dengan vape adalah hal yang baik untuk kesehatan kami,” ujarnya.

Kebijakan membagikan vape gratis ini hanya akan berlaku selama enam bulan. Artinya, para narapidana akan dikenakan biaya untuk peralatan vape dan likuidnya mulai April tahun ini.

(Via BBC)

Comments

Comments are closed.