Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) dan Ketua Gerakan Bebas TAR dan Asap Rokok (GEBRAK!), Aryo Andrianto meminta Kementerian Kesehatan untuk terbuka dalam melihat potensi produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik. Ini bisa menjadi solusi bagi perokok untuk berhenti dan dapat mengikuti jejak Selandia Baru. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah Selandia Baru menunjukkan bahwa rokok elektrik terbukti memiliki resiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok.
“Kami menyambut gembira kabar ini karena keberadaan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, semakin diakui di luar negeri. Hanya saja kami masih menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang masih memandang negatif terhadap produk tembakau alternatif ini,” ujarnya. Aryo berharap pemerintah semakin terbuka terhadap kehadiran produk tembakau alternatif. Selain itu, dia menyarankan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga melakukan kajian ilmiah.
“Kajian ilmiah ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi pemerintah bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan prevalensi merokok di usia dewasa,” ucapnya.
(via Merdeka)
Comments