Pemerintah New York Larang Penjualan Produk Vape Beraroma

By Vapemagz | News | Rabu, 20 Mei 2020

Mulai Senin (18/5/2020) penjualan produk-produk vape beraroma (flavored) dilarang di Negara Bagian New York. Jika pengecer (penjual) kedapatan menjual produk vaping rasa, mereka akan menghadapi denda hingga USD 100 (sekitar Rp 1,5 juta) untuk setiap item yang mereka miliki.

Proses pelarangan ini sebenarnya sudah mengalami proses yang panjang. Gubernur New York, Andrew Cuomo sudah mencoba untuk melarang rokok elektrik dengan mengeluarkan perintah eksekutif pada bulan September 2019.

Pada Januari 2020, Hakim Mahkamah Agung Negara Bagian New York, Catherine Cholakis memutuskan bahwa kebijakan itu melampaui kewenangan eksekutif dan mengeluarkan perintah penghentian terhadap perintah tersebut.

Pada 3 April 2020, Majelis New York mengesahkan RUU Anggaran S. 7506-B yang melarang penjualan produk vaping beraroma (rasa) selain tembakau. Peraturan ini resmi berlaku 45 sejak ditandatangani Cuomo, atau tepatnya mulai berlaku pada Senin (18/5/2020).

Keputusan ini tentu merugikan banyak pihak, khususnya para vapers yang menggunakan produk rasa untuk beralih dari rokok ke vaping. Begitu pula dengan para pelaku usaha, yang bahkan mulai melakukan “cuci gudang” sebelum peraturan ini resmi diberlakukan.

vapeologyny
Cuci gudang sebelum larangan diberlakukan.

Mike Kruger, Capital District Director New York State Vapor Association mengatakan keputusan ini akan menghancurkan industri yang mempekerjakan ribuan orang di seluruh negara bagian. Hal ini justru memberikan kemenangan kepada para perusahaan rokok besar (Big Tobacco).

“Sangat sulit diterima bagi para konsumen. Selama 45 hari terakhir sejak kami menanti keputusan ini akan berlaku, banyak pelanggan yang mengatakan kepada saya bahwa mereka pada akhirnya akan kembali merokok,” kata Kruger.

Sementara itu, Tony Abboud, Direktur Eksekutif dari Vapor Technology Association mengatakan para pengusaha vapor yang sebagian besar adalah pengusaha kecil adalah pihak yang paling terpukul dari keputusan ini. Kerugian dari keputusan ini ditaksir bisa mencapai USD 680 juta.

happyvapejuice.com
New York memberlakukan larangan produk vaping beraroma.

“Pada saat usaha kecil New York hampir tidak bertahan, larangan seluruh negara bagian New York pada produk vaping rasa akan menutup sebagian besar 694 toko kecil. Hal ini akan menyebabkan lebih dari 6.000 warga New York kehilangan pekerjaan,: kata Abboud.

“Selain dampak ekonomi negatif yang serius dari larangan ini, anggota parlemen New York memaksa orang dewasa untuk kembali ke merokok atau produk pasar gelap yang berbahaya. Singkatnya semua orang di New York kalah dengan larangan ini,” tambah Abboud.

Sebagai tambahan, efektif 1 Juli 2020 Apotek tidak lagi diizinkan untuk menjual produk tembakau atau nikotin apa pun yang bukan terapi penghentian merokok yang disetujui. Begitu pula dengan penjualan daring (online) likuid juga akan dilarang.

(Via Casaa, News10)

Comments

Comments are closed.