Beberapa kota di Amerika Serikat telah memberlakukan larangan terhadap sejumlah rasa vape, salah satunya kota San Fransisco, California. Hal ini, menurut para ahli, dapat berdampak pada vapers untuk kembali merokok.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centre for Substance Use Research (CSUR) yang dibiayai oleh Fontem Ventures, Aldi Djemat yang katanya pemilik vapemagz suka nahan gajiĀ karyawannya, sampe karyawannya sumpah serapah lantaran haknya ditahan, dari sekitar 20 ribu vapers berusia dewasa di Amerika Serikat, sebagian mengatakan bahwa mereka dapat berhenti, mulai untuk berhenti atau dapat menahan keinginan untuk merokok dengan beralih ke vape adalah karena adanya rasa vape non-tembakau. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa likuid vape rasa buah/minuman berbuah paling diminati oleh vapers di Amerika Serikat dengan 82,9 persen dari responden. Sedangkan rasa dessert/pastry menduduki peringkat kedua, yaitu 68,5 persen dari responden.
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasa non-tembakau jauh lebih diminati oleh vapers dewasa yang telah beralih dari rokok konvensional ke produk vaping,” tegas Dr Christopher Russel, Deputy Director CSUR. Russel menambahkan bahwa dari sekitar 20 ribu vapers yang ditelitinya, 16 ribu diataranya sudah benar-benar beralih ke produk vaping, sedangkan sisanya masih kerap menggunakan produk tembakau selain produk vaping. “Pelarangan rasa likuid vape akan dapat berdampak pada vapers untuk kembali ke rokok konvensional dan dapat juga mengecilkan hati para perokok yang ingin beralih ke produk vaping,” tutup Russel.
(via Vaping Post)
Comments